Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan resmi membuka penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 mulai hari ini, Senin (27/1/2025).
Berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, masa penawaran instrumen surat berharga negara ini dibuka pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025.
Kementerian Keuangan menetapkan besaran imbal hasil atau kupon ORI027 sebesar 6,65% dan 6,75%. Perinciannya, ORI027 dengan tenor 3 tahun (ORI027T3) memiliki kupon sebesar 6,65% dan tenor 6 tahun (ORI027T6) mencapai 6,75%.
“Tingkat kupon ORI027 tetap atau fixed rate stabil sampai jatuh tempo. Pembayaran kupon diterima setiap tanggal 15 dan kupon pertama dibayarkan pada 15 April 2025 [long coupon],” tulis pengumuman DJPPR dikutip Senin (27/1/2025).
DJPPR menjelaskan bahwa pembelian ORI027T3 minimal sebesar Rp1 juta dan maksimal mencapai Rp5 miliar. Adapun tenor 6 tahun juga memiliki tarif minimal serupa, tetapi dengan pembelian maksimal hingga Rp10 miliar.
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Head of Fixed Income PT Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan ORI027 yang ditawarkan pada akhir bulan ini berpotensi terjual hingga Rp20 triliun.
“Menurut saya, penjualan akan masuk antara Rp15 triliun hingga Rp20 triliun apalagi dengan kupon yang tinggi,” ujarnya baru-baru ini.
Menurut Ario, minat investor terhadap surat berharga negara (SBN) ritel, khususnya untuk ORI027 masih akan cukup tinggi. Hal ini didukung oleh penawaran kupon yang lebih menarik dibandingkan seri-seri sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pemerintah sebelumnya menawarkan ORI026 pada 30 September hingga 24 Oktober 2024. Selama penawaran, penjualan ORI026 tercatat mencapai Rp19,35 triliun dari target kuota nasional Rp25 triliun.
ORI026 tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 memiliki tenor hingga 3 tahun dengan kupon 6,3%, dan seri berjangka waktu 6 tahun memiliki kupon sebesar 6,4%.