Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Level Rp16.080 per Dolar AS

Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.080 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024).
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.080 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan naik 0,13% atau 20,5 poin ke posisi Rp16.080 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat tipis 0,01% ke posisi 106,660.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,11%, dolar Singapura melemah sebesar 0,01%, baht Thailand melemah 0,06%, ringgit Malaysia melemah 0,18%, rupee India melemah 0,04%, peso Filipina melemah 0,14%, dan dolar Taiwan melemah sebesar 0,06%.

Sementara itu mata uang yang menguat ada yuan China yang menguat sebesar 0,01%, dan won Korea menguat 0,04%. Lalu dolar Hong Kong stagnan 0,00%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi telah memprediksi sebelumnya bahwa perdagangan hari ini (18/12) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.080-Rp16.170 per dolar AS.

Dia sebelumnya mengatakan bahwa kemarin (17/12/2024) mata uang rupiah ditutup melemah 98 poin ke level Rp16.099 dari sebelumnya sempat melemah 100 poin ke level Rp16.000 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa pasar menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral utama pada akhir pekan ini, sementara itu data ekonomi China yang lemah dirilis sehari sebelumnya mengikis sentimen risiko. Selain pertemuan The Fed, keputusan suku bunga dari Jepang dan Indonesia, menjadi fokus pada pekan ini.

Adapun dalam pertemuan Fed pada pekan ini, menurutnya bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin tetapi juga menandai laju pemotongan yang lebih lambat untuk 2025. 

Dia mengatakan bahwa prospek suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, ketidakpastian seputar arah kebijakan Fed di masa mendatang telah menimbulkan keraguan pasar.

Reuters melaporkan bahwa Bank of Japan (BOJ) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga dan tidak berubah pada pekan ini, berbeda dengan ekspektasi sebelumnya tentang kenaikan. Bank Indonesia (BI) akan memutuskan suku bunga utamanya pada Rabu (18/12/2024).

Adapun dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah resmi mengumumkan paket kebijakan insentif fiskal kepada masyarakat, sebagai kompensasi kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12% pada 1 Januari 2025. 

Dia menjelaskan bahwa barang atau jasa kebutuhan pokok masyarakat masih akan dibebaskan PPN. Selain itu, ada barang atau jasa lainnya yang diberikan insentif meski dikenai PPN 12%.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan setidaknya ada 12 insentif fiskal yang diberikan pemerintah pada tahun depan. Belasan kebijakan tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu insentif untuk masyarakat berpendapatan rendah, insentif untuk kelas menengah, dan insentif untuk UMKM/wirausaha/industri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper