Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Cuan Emiten Milik Triputra (DRMA) dan Grup Astra (AUTO)

PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik Grup Triputra dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) milik Grup Astra membukukan nasib laba yang berbeda pada 2024.
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik Grup Triputra dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) milik Grup Astra membukukan nasib laba yang berbeda pada 2024 di tengah tantangan lesunya industri otomotif domestik.

Berdasarkan laporan keuangan, AUTO membukukan laba bersih sebesar Rp2,03 triliun pada 2024, naik 10,38% secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan periode 12 bulan 2023 sebesar Rp1,84 triliun. 

Pertumbuhan laba AUTO didorong oleh pendapatan yang tumbuh 2,28% menjadi Rp19,07 triliun pada 2024, dibandingkan 2023 sebesar Rp18,64 triliun. 

Berbeda dengan AUTO, DRMA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp579,28 miliar pada 2024, susut 5,3% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp611,75 miliar.

Penyusutan laba terjadi seiring dengan turunnya penjualan DRMA 0,72% yoy menjadi Rp5,5 triliun pada 2024, dibandingkan Rp5,54 triliun pada 2023.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan capaian laba DRMA pada 2024 terjadi di tengah tren penurunan penjualan di industri otomotif sepanjang 2024.

Mengacu data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode Januari - Desember 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode sama 2023 sebesar 1 juta unit. 

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 10,9% yoy menjadi 889.680 unit pada periode 12 bulan 2024, dibandingkan 998.059 unit pada periode yang sama 2023.

"Ke depan, DRMA akan terus berupaya mencari sumber-sumber pertumbuhan baru yang tidak terlalu terpengaruh oleh naik turunnya penjualan otomotif, baik yang masih berhubungan dengan industri otomotif maupun di luar otomotif dengan memanfaatkan kompetensi yang sudah kami miliki maupun dengan menghasilkan inovasi baru," ujar Irianto dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper