Tantangan Industri Komponen Otomotif
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan emiten komponen otomotif seperti AUTO dan DRMA juga menghadapi tantangan dari kekhawatiran masih lesunya industri otomotif tahun ini. Sebab, terdapat kebijakan penyesuaian tarif PPN menjadi 12% kepada kendaraan sebagai barang mewah dan opsen pajak.
Apalagi, menurut Nafan, saat ini suku bunga acuan masih tinggi. Alhasil, kemampuan daya beli masyarakat untuk produk otomotif bisa jadi semakin melemah.
Menurutnya, pada tahun ini, emiten komponen otomotif perlu menyiapkan berbagai strategi antisipasi masih lesunya pasar otomotif Tanah Air.
"Emiten komponen otomotif misalnya sudah seharusnya terus berekspansi merambah pasar EV [kendaraan listrik/electric vehicle]," ujarnya kepada pada Senin (13/1/2025).
Peluang datang dari pasar kendaraan listrik sebab, terdapat berbagai insentif yang disiapkan pemerintah pada tahun ini. Selain itu, menurut Nafan, pasar EV di Indonesia sudah bertumbuh pesat.
"Pasar EV meningkat progresif dibandingkan dengan kenaikan pertumbuhan kendaraan konvensional. Maka untuk mendongkrak pasar, AUTO dan DRMA mesti ancang-ancang memproduksi dan menyediakan komponen otomotif listrik yang andal," ujarnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.