Bisnis.com, JAKARTA — PT Habco Trans Maritima Tbk. (HATM) mengakhiri kerja sama sewa menyewa kapal dengan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE).
Adapun bentuk kerja sama yang sudah berjalan selama 4 bulan ini adalah time charter, di mana HATM menyewa 1 unit kapal milik CBRE bernama MV. Majestic Laksono.
“Tujuan perseroan menyewa kapal tersebut adalah untuk menambah kapasitas angkut perseroan dan mengakomodir kebutuhan pasar akan angkutan komoditi yang berpotensi menambah pendapatan dan laba perseroan,” tulis manajemen lewat keterangan resmi, Jumat (11/10/2024).
Kendati demikian, kerja sama yang awalnya diproyeksikan selama 10 tahun mesti diterminasi karena kondisi kapal MV Majestic Laksono mengalami kerusakan sejak 30 Juli 2024 sampai dengan waktu terminasi dilakukan pada 4 Oktober 2024.
“Kerusakan-kerusakan pada kapal menyebabkan keadaan kapal menjadi tidak layak sehingga tidak dapat melakukan operasional,” tulis manajemen.
Kondisi itu turut berdampak negatif pada target operasi MV. Majestic Laksono yang telat disepakati oleh HATM dan CBRE di dalam perjanjian time charter.
Baca Juga
Manajemen HATM menerangkan terminasi dilakukan untuk mitigasi dan mencegah kerugian yang dapat membesar.
“Untuk menggantikan posisi MV. Majestic Laksono, perseroan akan menyediakan kapal pengganti kebutuhan para pelanggan tetap akan diakomodir dengan baik, dan perseroan tidak kehilangan potensi pendapatan,” tulis manajemen.
HATM adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengangkutan dan kegiatan usaha angkutan laut dalam negeri untuk barang umum. HATM melantai di bursa efek pada 2024, saat ini telah memiliki 5 unit kapal bulk carrier.
HATM mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 55,03% menjadi Rp575,67 miliar sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, emiten pelayaran ini membukukan pendapatan sebesar Rp575,67 miliar.
Capaian tersebut naik sebesar 55,03% dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp371,32 miliar.
Pendapatan tersebut ditopang oleh segmen pengangkutan sebesar Rp566,54 miliar dan segmen demurrage sebesar Rp9,13 miliar. Jika dilihat dari segmen pelanggan, maka pendapatan HATM ditopang oleh PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell dan PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL).
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.