Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Kinclong Deretan Emiten Translog SMDR, ASSA, BIRD Cs pada Kuartal I/2025

Sederet emiten translog yang tergabung dalam indeks IDXTRANS seperti SMDR, ASSA hingga BIRD mencatatkan perbaikan kinerja laba mereka pada kuartal I/2025.
Sejumlah taksi Blue Bird menunggu penumpang di Jakarta, Kamis (6/3/2025). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah taksi Blue Bird menunggu penumpang di Jakarta, Kamis (6/3/2025). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten sektor transportasi dan logistik yang tergabung dalam indeks sektoral IDXTRANS seperti PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) hingga PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan perbaikan kinerja laba mereka pada kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan, SMDR misalnya mencatatkan laba bersih sebesar US$15,51 juta per kuartal I/2025, naik 52,73% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya US$10,15 juta.

Kinerja laba SMDR didorong oleh pendapatan yang naik 15,82% yoy menjadi US$181,15 juta per kuartal I/2025, dibandingkan US$156,4 juta per kuartal I/2024.

Emiten transportasi laut lainnya PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mencatatkan peningkatan laba 64,21% yoy menjadi Rp48,07 miliar pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan Rp29,27 miliar pada tiga bulan pertama tahun lalu.

Pendapatan HATM pun naik 63,23% yoy menjadi Rp244,83 miliar per kuartal I/2025, dibandingkan Rp149,98 miliar per kuartal I/2025.

Di transportasi darat, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) mencatatkan kenaikan laba 42,82% yoy menjadi Rp165,39 miliar per kuartal I/2025, dibandingkan laba pada kuartal I/2024 sebesar Rp115,8 miliar.

Seiring dengan laba, pendapatan BIRD yang mencapai Rp1,3 triliun pada periode yang berakhir 31 Maret 2025 itu naik 16,19% yoy dibandingkan Rp1,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Emiten transportasi dan logistik ASSA mencatatkan pertumbuhan laba 43,29% yoy menjadi Rp101,75 miliar per kuartal I/2025, dibandingkan Rp71 miliar per kuartal I/2024.

Pendapatan ASSA juga naik 17,2% yoy menjadi Rp1,38 triliun pada kuartal I/2025, dibandingkan Rp1,18 triliun pada kuartal I/2024.

Kemudian, emiten transportasi udara atau maskapai penerbangan masih mencatatkan kinerja rugi pada kuartal I/2025. Namun, kerugian emiten maskapai itu menyusut.

PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) misalnya masih membukukan rugi bersih sebesar Rp712,47 miliar per kuartal I/2025. Namun, rugi bersih CMPP susut dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp777,79 miliar.

AirAsia Indonesia juga membukukan pertumbuhan pendapatan usaha 14,2% yoy menjadi Rp1,98 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan pendapatan usaha periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,74 triliun.

Emiten maskapai penerbangan lainnya PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) juga masih membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$76,48 juta per kuartal I/2025. Kerugian maskapai penerbangan pelat merah ini menyusut dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$87,03 juta.

Penyusutan kerugian GIAA didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang naik 1,62% yoy menjadi US$723,56 juta pada kuartal I/2025, dibandingkan US$711,98 juta pada kuartal I/2024.

Analis sekaligus VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan perbaikan kinerja emiten transportasi dan logistik sejalan dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 9,01% pada kuartal I/2025.

"Momentum libur Lebaran yang mendorong aktivitas transportasi," kata Audi kepada Bisnis pada Senin (5/5/2025).

Selain itu, transformasi digital yang dijalankan emiten seperti penggunaan sistem manajemen logistik berbasis artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT) mendorong profitabilitas.

"Hal tersebut [transformasi digital] berdampak positif terhadap kinerja keuangan transportasi, seperti ASSA," tutur Audi.

Ke depan, kinerja keuangan emiten transportasi dan logistik juga masih diproyeksikan bertumbuh, seiring dengan daya beli masyarakat dan industri yang masih terjaga. Selain itu, permintaan pengiriman barang tinggi juga sejalan seiring dengan aktivitas e-commerce.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus mengatakan perbaikan kinerja profitabilitas emiten transportasi dan logistik pada kuartal I/2025 didorong oleh segmen unggulan pada masing-masing emiten. 

Kinerja BIRD misalnya didorong adanya pertumbuhan pada layanan taksi dan non taksi. Di sisi lain, BIRD terus melakukan inovasi teknologi melalui aplikasi yang tercermin dari pertumbuhan penggunaan aplikasinya.

Raupan laba ASSA didorong oleh pertumbuhan pada segmen logistik yang berhasil menyumbangkan pendapatan sebesar 42% dan segmen rental yang juga turut menyumbangkan pendapatan sebesar Rp488,7miliar.

"Sektor transportasi dan logistik masih berpotensi mendapatkan angin segar dari adanya beberapa long-weekend ke depannya dengan asumsi akan banyak masyarakat yang berpergian sehingga membutuhkan layanan jasa transportasi," ujar Indri kepada Bisnis.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper