Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp15.475, Mayoritas Mata Uang Asia Loyo

Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.475 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024). Pada saat yang sama, mayoritas mata uang asia kompak melemah.
Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.475 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024). Pada saat yang sama, mayoritas mata uang asia kompak melemah. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.475 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024). Pada saat yang sama, mayoritas mata uang asia kompak melemah. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.475 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024). Pada saat yang sama, mayoritas mata uang asia kompak melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,63% atau 97,5 poin ke level Rp15.475. Indeks dolar AS terpantau naik 0,08% ke level 101,25.

Bersamaan dengan rupiah, sebagian besar mata uang kawasan Asia pun dibuka melemah. Dolar Singapura misalnya turun 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,38%, dan won Korea turun 0,09%.

Selanjutnya, yen Jepang susut 0,39% dan dolar Hong Kong turun 0,01%. Selain itu, Peso Filipina turun 0,53%, diikuti dengan pelemahan Yuan dan Ringgit Malaysia masing-masing 0,17% dan 0,45%. Adapun, Baht Thailand ikut mengalami pelemahan minor sebesar 0,07%.

Hanya rupee India yang tercatat mengalami penguatan terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Mata uang India itu naik tipis 0,04% atau 0,032 poin.

Seperti diberitakan sebelumnya, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan lanjut menguat selama periode 9 – 13 September 2024.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan, proyeksi penguatan nilai tukar rupiah akan sejalan dengan dolar AS yang tertekan oleh data-data ekonomi, terutama perihal pekerjaan.

Sementara itu, dari domestik, cadangan devisa atau cadev yang meningkat menuju rekor US$150 miliar diperkirakan semakin mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

“Dolar AS sendiri masih akan dalam tekanan menjelang FOMC [Federal Open Market Committee] dua pekan mendatang,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (6/9/2024).

Dia menambahkan, investor akan mengantisipasi beberapa data ekonomi penting lainnya. Dari AS akan mencakup data inflasi konsumen dan produsen, sementara dari sisi domestik meliputi penjualan ritel serta survei kepercayaan konsumen.

Dengan sentimen tersebut, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp15.200 hingga 15.550 per dolar AS selama periode perdagangan pekan ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper