Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak melemah akibat saluran pipa penting Keystone, yang membawa minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat (AS) dihentikan sementara.
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (8/3/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2024 melemah -0,51% atau -0,40 poin menjadi US$78,53 per barel pada pukul 18.27 WIB. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Mei 2024 juga melemah -0,41% atau -0,34 poin ke US$82,62 per barel.
Operator TC Energy Corp. mengonfirmasi integritas Keystone dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa layanan sementara dihentikan sebagai tindakan pencegahan. Tidak ada minyak mentah yang dilepaskan.
Kemudian, minyak telah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat pada 2024, dengan volatilitas yang lebih rendah pada minggu ini, sehingga membatasi harga pada kisaran tersempit sejak September 2021.
Pemangkasan produksi oleh OPEC+ dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah serta Laut Merah, telah diimbangi dengan melonjaknya pasokan dari non-OPEC+, seperti AS.
Kekhawatiran mengenai pertumbuhan China juga menjadi beban bagi minyak mentah.
Baca Juga
Di lain sisi, produsen energi terbesar di China berpendapat bahwa Permintaan dari Negeri Tirai Bambu telah memasuki fase pertumbuhan rendah, karena beralih dari bahan bakar fosil.
Presiden Institut Penelitian Ekonomi dan Teknologi China National Petroleum Corp juga mengatakan bahwa meskipun konsumsi secara keseluruhan akan terus bertumbuh, penggunaan kendaraan listrik dan truk yang ditenagai oleh gas alam cair akan mengurangi penggunaan bensin dan solar pada 2024.
Berikutnya, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berkomentar bahwa bank sentral semakin dekat dengan kepercayaan untuk mulai memangkas suku bunga.
Komentar tersebut telah mendorong dolar menurun dalam enam hari berturut-turut, yang kemudian mendukung harga minyak mentah.
“Perbaikan fundamental telah mendorong perubahan haluan dalam kepercayaan investor,” jelas analis Barclays Plc termasuk Amarpreet Singh dalam laporannya.
Mereka juga berpendapat bahwa risiko geopolitik tetap tinggi, namun tidak tercermin pada harga.