Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Raih Rp12 Triliun dari Lelang SBSN Hari Ini

DJPPR Kemenkeu meraih dana Rp12 triliun dari lelang SBSN Selasa (20/2/2024).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan Keynote Speech dalam acara Bisnis Indonesia - Green Economy Forum 2023, Selasa (6/6/2023)/Bisnis - Annasa Rizki Kamalina
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan Keynote Speech dalam acara Bisnis Indonesia - Green Economy Forum 2023, Selasa (6/6/2023)/Bisnis - Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengantongi dana senilai Rp12 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (20/2/2024). Nantinya, dana tersebut digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. 

Adapun, DJPPR Kemenkeu telah melaksanakan lelang 7 seri SBSN, yakni seri Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS), dengan total penawaran masuk sebesar Rp19,88 triliun. 

"Total penawaran masuk sebesar Rp19,88 triliun. Sedangkan total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp12 triliun," tulis DJPPR Kemenkeu Selasa (20/2/2024).

Secara terperinci, seri SPN-S yang telah dilelang yaitu SPNS 05082024 (reopening) dan SPNS 18112024 (new issuance), tingkat kupon diskonto dengan tanggal jatuh tempo masing-masing 5 Agustus 2024 dan 18 November 2024. Seri SPN-S tersebut memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 75% dari seluruh lelang yang dimenangkan. 

Sementara itu, seri Project Based Sukuk yang dilelang ditawarkan dalam 5 seri yakni PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening), PBS038 (reopening). 

Tenor Project Based Sukuk yang ditawarkan pun beragam mulai dari 2 tahun hingga 25 tahun, dan tingkat kupon mulai dari 4,87% sampai 6,87%. Seri PBS memiliki alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 30% dari seluruh lelang yang dimenangkan. 

Adapun, seri PBS032 yang jatuh tempo 15 Juli 2026 dengan tingkat kupon 4,87% mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar Rp4,82 triliun, sedangkan nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,05 triliun. 

Penawaran tertinggi kedua jatuh pada PBS038 sebesar Rp4,38 triliun, tingkat kuponnya 6,87% dan jatuh tempo pada 2049. Diikuti seri PBS030 dengan tingkat kupon 5,87%, penawaran masuk sebesar Rp1,52 triliun. 

Sementara itu seri SPNS05082024 dan SPNS18112024 mendapatkan penawaran masuk masing-masing Rp3,04 triliun dan Rp4,65 triliun. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto.

Sebagai informasi, pada lelang kali ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri green sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Seri PBGS001 mendapatkan penawaran masuk Rp939 miliar, dan nominal yang dimenangkan Rp750 miliar.

Seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program Rasio Pembiayaan Inklusif Makropudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.

Adapun, underlying asset untuk penerbitan seri SPN-S menggunakan barang milik negara, sedangkan underlying asset untuk penerbitan seri PBS menggunakan proyek atau kegiatan dalam APBN tahun 2024. Keduanya telah mendapatkan persetujuan DPR RI dan memenuhi persyaratan yang diatur undang-undang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper