Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra (AALI) Anggarkan Capex Rp1,5 Triliun 2024, Mayoritas untuk Replanting

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1,5 triliun pada 2024.
Emiten CPO PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1,5 triliun pada 2024. - Reuters/Willy Kurniawan
Emiten CPO PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1,5 triliun pada 2024. - Reuters/Willy Kurniawan

Bisnis.com, BANDUNG — Emiten CPO Grup Astra PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1,5 triliun pada 2024.

Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan dari rencana capex Rp1,5 triliun di tahun ini sebagian besar dialokasikan untuk replanting dan perawatan tanaman yang belum menghasilkan (TBM).

"Capex kalau rencana kita sekitar Rp1,5 triliun di 2024," ujar Santosa dalam Talk to CEO, Jumat (16/2/2024).

Santosa menjelaskan, replanting bakal dilakukan sesuai dengan target AALI yakni sekitar 5.000 - 6.000 hektare per tahun. Menurutnya, replanting terukur itu dilakukan agar tidak eksesif sehingga stabilitas produksi dapat terjaga. Adapun luas lahan sawit yang dikelola AALI saat ini sekitar 210.000 hektare.

"Dengan asumsi harga yang saya pakai hari ini itu mestinya saya masih bisa bagi dividen. Ini Perusahaan sudah 35 tahun, enggak boleh enggak bagi dividen," ungkap Santosa.

Lebih lanjut, Santosa mengatakan bahwa replanting akan diutamakan pada tanaman yang memiliki yield di bawah rata-rata. Pada 2022 yield Tandan Buah Sugar (TBS) AALI sekitar 16 ton per hektare, sedangkan pada 2023 mengalami sedikit peningkatan menjadi 17 ton per hektare.

"Karena kalau saya replanting total produksinya akan drop. Ke depan stabilisasi [produksi] itu sampai tanaman mudanya mulai menghasilkan, nah itu baru nanti kita beralih lebih agresif," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk stabilisasi produksi di tengah siklus replanting, korporasi juga mengandalkan pembelian TBS dari kebun plasma dan petani mitra di sekitar lokasi kebun. Menurut Santosa perbandingan produksi dari kebun inti dengan TBS dari eksternal mencapai 50:50.

"Sepanjang menunggu stabilisasi ini, tentu harus tetap growth, mau enggak mau kita strateginya adalah melakukan trading," jelasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Minggu (19/2/2023), AALI mengalokasikan capex pada 2023 sekitar Rp1,5  triliun - Rp1,7 triliun. Alokasi capex perseroan untuk tanaman belum menghasilkan di rentang 50% - 70%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper