Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi bersih terbarukan PT Terregra Energy Asia Tbk. (TGRA) menyampaikan tengah bersiap untuk menerbitkan green bond. Penerbitan obligasi ini sebagai bagian untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik senilai total Rp12,5 triliun.
Direktur Terregra Energy Asia Daniel Tagu Dedo megatakan Terregra atau TGRA telah meminta persetujuan kepada pemegang saham untuk penerbitan green bond. Menurutnya, pemegang saham telah menyetujui usulan ini dalam RUPSLB yang dilakukan hari ini, Selasa (23/5/2023).
"Hari ini momentumnya penting, kami butuh persetujuan pemegang saham. Mereka setuju kami menerbitkan green bond, tetapi, jumlahnya atau struktur green bond itu nanti akan dibahas," kata Daniel dalam paparan publik TGRA di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Menurutnya, TGRA telah mempersiapkan penerbitan green bond sejak tahun lalu. TGRA akan mendapatkan bantuan dari UNDP dan ADB untuk menyiapkan kerangka kerja penerbitan green bond tersebut.
Apabila penerbitan green bond ini berhasil, TGRA akan melangkah lebih jauh di pasar dengan melakukan rights issue hingga menerbitkan surat utang global atau global bond.
"Rencananya kalau ini berhasil, kami akan masuk ke tahap berikutnya. Kami akan rights issue, dan mungkin menerbitkan global bond karena proyek kami besar. Pembangkit listrik berkapasitas 510 MW itu dalam rupiah sekitar Rp12,5 triliun," ujar Daniel.
Baca Juga
Meski demikian, lanjut Daniel, pihaknya belum dapat menjelaskan berapa dana yang akan ditargetkan dari penerbitan green bond ini.
"Kemarin kami rapat dengan salah satu calon underwriter kami perusahaan BUMN. Nanti dari situ, minggu ini atau minggu depan akan kami bahas lagi dan menyusun jadwal penerbitannya," tutur dia.
Adapun tahun ini, Daniel menuturkan TGRA akan menyiapkan dana hingga Rp1 triliun untuk melakukan pembangunan 3 Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTM) tahun ini.
Sebanyak tiga PLTM yang akan dibangun ini adalah PLTM Sisira dengan kapasitas 9,8 MegaWatt (MW), PLTM Batang Toru 3 berkapasitas 10 MW, dan PLTM Batang Toru 4 berkapasitas 10 MW.
"Tiga proyek ini mencakup hampir Rp1 triliun, yang investasinya akan dikeluarkan secara bertahap," kata dia.
Dia melanjutkan, apabila pihaknya dapat menerbitkan green bond tahun ini, maka pendanaan ketiga proyek ini sebesar Rp500 miliar hingga Rp750 miliar akan didanai sebagian oleh green bond. Sementara itu, sisa pendanaan proyek ini akan dibebankan ke investor yang diajak bekerja sama.
Daniel menjelaskan, selain tiga PLTM tadi, TGRA juga akan membangun dua proyek PLTM lain yakni PLTM Raisan Naga Timbul dan PLTM Raisan Huta Dolok yang masing-masing berkapasitas 7 MW pada tahun depan. Kedua proyek ini diperkirakan akan menghabiskan belanja modal masing-masing US$16 juta.