Bisnis.com, JAKARTA — PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) mengamankan investor strategis anyar untuk melanjutkan sejumlah proyek energi baru terbarukan (EBT) pada kuartal I/2025.
Direktur sekaligus Corporate Secretary Terregra Asia Energy Daniel Tagu Dedo mengatakan investor baru itu sudah masuk pada April 2024. Perseroan pun berencana melanjutkan pengembangan proyek EBT pada kuartal I/2025.
Adapun, investor anyar ini disebut memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk membangun proyek-proyek yang tertuang dalam perencanaan perseroan.
“Bahkan [mereka] memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah portofolio green energy perseroan hingga 1.000 megawatt (MW),” kata dia lewat keterbukaan informasi, Senin (30/12/2024).
Emiten berkode saham TGRA ini memiliki lima rencana proyek yang telah mendapat power purchase agreement atau PPA dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan kapasitas total 43,8 MW. Nilai investasi untuk 5 proyek itu diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun.
Awalnya, perseroan berencana menggunakan pembiayaan ekuitas minimal Rp500 miliar dan utang Rp1 triliun untuk esekusi 5 proyek tersebut.
Baca Juga
Hanya saja, dana hasil penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sejak 15 Mei 2017 tidak memuaskan alias undersubscribed.
Penjajakan dana publik itu hanya bisa menghimpun dana sebesar Rp110 miliar. Padahal, kebutuhan investasi 5 proyek itu mencapai Rp1,5 triliun.
“Keterlambatan pembangunan proyek-proyek mini hydro power plant perseroan terutama disebabkan sejak IPO hasilnya undersubscribed,” kata Daniel.
Selepas mendapat investor baru, TGRA berencana untuk membambangun PLTM Sisira pada kuartal I/2025, diikuti dengan pembangunan PLTM Batang Toru-3 dan PLTM Batang Toru-4 pada kuartal III/2025.
Sementara itu, PLTM Raisan Naga Timbul dan Raisan Huta Dolok ditargetkan akan dibangun pada kuartal IV/2025.
“Sampai saat ini hambatan utama yang dihadapi perseroan adalah aspek likuiditas dan ekuitas yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan proyek-proyek hydro power plant yang dimiliki perseroan,” kata dia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.