Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Baru PTPP Tembus Rp21,82 Triliun Hingga Oktober 2022

PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Oktober sebesar Rp21,82 triliun tumbuh 50,79 persen secaya YoY.
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Oktober sebesar Rp21,82 triliun tumbuh 50,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,47 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menerangkan sampai dengan pekan kedua November 2022, angka tersebut malah telah meningkat menjadi Rp22,89 triliun. Pencapaian sampai dengan saat ini dikontribusi oleh segmen EPC sebesar Rp2,5 triliun dan segmen infrastruktur Pelabuhan sebesar Rp1,5 triliun.

Sampai dengan Oktober 2022, perolehan kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi pencapaian PTPP dengan kontribusi sebesar 49 persen, disusul oleh Pemerintah (Government) sebesar 36 persen, dan Swasta (Private) sebesar 15 persen. Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari induk sebesar 78 persen dan Anak Usaha sebesar 22 persen.

Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil, gedung, jalan tol dan jembatan) sebesar 77 persen, EPC sebesar 18 persen, Properti & Realti sebesar 4 persen, Lainnya sebesar 1 persen.

Adapun, jasa konstruksi tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil sebesar 53 persen, gedung sebesar 31 persen, dan jalan tol dan jembatan sebesar 16 persen.

“Pencapaian kontrak baru perusahaan sd November ini salah satunya ditopang oleh segmen unggulan PTPP, yaitu seaport. Adapun 2 proyek seaport yang berhasil diraih, yaitu proyek Patimban Phase 2 Paket 6 sebesar Rp823 miliar dan proyek Jetty di Kalimantan Timur sebesar Rp682 miliar,” ujarnya dalam keterangan, Senin (21/11/2022).

Hingga kuartal III/2022, PTPP telah mencatatkan Laba Bersih sebesar Rp211 miliar naik sebesar 2,94 persen dari Rp205 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut turut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 20 persen menjadi Rp13,46 triliun per September 2022 dibanding pencapaian di periode yang sama tahun 2021, yaitu sebesar Rp11,21 triliun.

Sedangkan kontribusi pertumbuhan Pendapatan Usaha PTPP sebesar Rp13,46 triliun berasal dari Induk Usaha sebesar 56 persen dan sisanya sebesar 44 persen berasal dari Anak Usaha (PP Presisi sebesar 17 persen, PP Semarang Demak sebesar 10 persen, PP Properti sebesar 9 persen, PP Urban sebesar 4 persen, dan Lainnya sebesar 4 persen).

“Kinerja keuangan PTPP di kuartal III menunjukan peningkatan yang konsisten dimana pendapatan usaha dan laba bersih perusahaan menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan tahun lalu (yoy)," terangnya.

Di tengah semua tantangan yang ada saat ini, PTPP masih terus berusaha untuk mencapai kinerja perusahaan yang ditargetkan oleh Manajemen.

Sampai dengan Kuartal III/2022, PTPP telah mencatatkan belanja modal (capex) sebesar Rp2,65 triliun meningkat 47,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,80 triliun. Adapun belanja modal tersebut sebagian besar telah direalisasikan untuk membiayai investasi yang tengah berjalan (carry over).

Di tahun 2022 ini, PTPP menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk penyertaan investasi pada anak usaha, entitas, dan afiliasi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper