Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Covid-19, Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Melejit 134 Persen di 2021

Realisasi pendapatan IRRA di sepanjang tahun 2021 melampaui target pertumbuhan yang ditetapkan perseroan yaitu 80-100 persen.
Kegiatan donor darah yang terselenggara kerja sama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dengan PMI DKI Jakarta melalui kampanye kampanye Be The 1TM di Jakarta, Sabtu (4/12/2021)./Istimewa
Kegiatan donor darah yang terselenggara kerja sama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dengan PMI DKI Jakarta melalui kampanye kampanye Be The 1TM di Jakarta, Sabtu (4/12/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) membukukan total pendapatan di sepanjang tahun 2021 sebesar Rp1,32 triliun atau meningkat 134 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY) sebesar Rp563,9 miliar.

Kontribusi terbesar disumbang penjualan untuk segmen non-pemerintah dengan penjualan sebesar Rp663,8 miliar atau tumbuh 247 persen.

Adapun, penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh 76 persen menjadi Rp655,1 miliar. Dengan hasil tersebut, porsi penjualan non-pemerintah terhadap total pendapatan meningkat dari 34 persen pada 2020 menjadi 50,3 persen pada 2021.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif menjelaskan raihan pendapatan di sepanjang tahun 2021 melampaui target pertumbuhan yang ditetapkan yaitu 80-100 persen.

"Keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan kami dalam memperbesar pasar segmen non-pemerintah baik itu korporasi maupun ritel. Porsi penjualan non-pemerintah menjadi paling besar yaitu 50,3 persen, padahal pada 2020 masih hanya sebesar 34 persen dan tahun 2019 di bawah 30 persen," urainya, dikutip Rabu (9/2/2022).

Emiten bersandi IRRA ini juga terus menambah jaringan distribusi menjadi 123 sub distributor di sepanjang tahun 2021 atau bertambah 111 sub distributor. Alhasil, terjadi peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan sebesar 140 persen menjadi sebanyak 1.137 pelanggan.

Distribusi pendapatan juga mengalami perbaikan, jika pada kuartal I/2020 dan kuartal II/2020 hanya berkontribusi 14 persen terhadap total pendapatan setahun.

Pada 2021, pendapatan kuartal I/2021 dan kuartal II/2021 sudah mencapai 43 persen. Perbaikan distribusi ini juga merupakan dampak dari kenaikan penjualan ke non-pemerintah.

Berdasarkan produk, penjualan rapid test Covid di sepanjang tahun 2021 menyumbang 71 persen terhadap total pendapatan atau mencapai Rp939 miliar.

Sebanyak 51 persen penjualan rapid test Covid berasal dari penjualan untuk non-pemerintah yaitu korporasi dan ritel, sisanya sebesar 49 persen berasal dari pemerintah.

Sementara itu, untuk penjualan produk Auto Disable Syringe (ADS) Oneject mencapai 11 persen, Abbott Reagent sebesar 10 persen, Mesin Apheresis (Blood & Cell Therapy) sebesar 3 persen.

Selain ekspansi jaringan, IRRA juga terus menambah portofolio produknya. Di tahun 2021, Perseroan memiliki produk baru seperti imunomodulator Avimax, alat penyimpan vaksin yang telah memiliki standar WHO milik Vestfrost, perusahaan asal Swedia.

Selain itu, produk baru berupa produk BD Bard milik Becton Dickinson yang merupakan balon pembuluh darah yang diperlukan untuk penyakit-penyakit penyumbatan darah, dan produk Rapid test non-Covid seperti Rapid test untuk menskrining penyakit menular lainnya seperti HIV, Sifilis, HBsag, HCV, Hepatitis, DBD, Salmonella, Malaria dan penyakit menular lainnya.

Meskipun baru dipasarkan di semester II/2021, nilai penjualan rapid test non-Covid sudah berkontribusi 4 persen.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Herman menjelaskan dari beberapa produk baru perseroan pada 2021, produk rapid test non-Covid merupakan produk baru yang paling tinggi penjualannya.

“Penerimaan pasar terhadap produk rapid test non-Covid sangat baik, dengan realisasi angka penjualan 5 juta unit di 6 bulan pertamanya membuat kami optimis menjadi penopang laju pertumbuhan kami di segmen produk diagnostic in vitro ke depannya", jelas Hendry.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper