Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OneMed (OMED) Pede Tumbuh di Tengah Perjanjian Dagang AS-Indonesia

OneMed optimis bisa genjot ekspor ke AS didukung efisiensi dan produk OMED yang kompetitif.
Pengunjung mengamati alat kesehatan saat acara Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Tangerang, Banten, Kamis (3/11/2022)Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung mengamati alat kesehatan saat acara Pameran Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Tangerang, Banten, Kamis (3/11/2022)Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat kesehatan dengan merek OneMed, PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) tetap optimistis bisa menggenjot ekspor dalam tiga hingga lima tahun ke depan, walau Indonesia sepakat untuk diberi tarif 19% oleh AS.

Head of Investor Relations Jayamas Medica Industri Hansen Teguh optimistis ekspor perseroan akan bertumbuh dalam tiga hingga lima tahun ke depan, berkat penurunan tarif AS terhadap Indonesia menjadi 19% dari sebelumnya 32%.

“Bahkan, kami optimis ekspor kami meningkat dalam 3–5 tahun ke depan, berkat tarif yang dikenakan ternyata cukup rendah yaitu 19%, maka kami ingin memanfaatkan momentum ini untuk menggenjot ekspor ke AS,” katanya kepada Bisnis, Jumat (25/7/2025).

Dengan adanya kesepakatan dagang ini, OMED kini tengah berupaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional untuk memastikan produk OMED mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, kepercayaan diri OMED juga datang dari kesepakatan dagang Indonesia–AS yang diprediksi tidak akan berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Hansen memprediksi, impor yang dilakukan AS kepada Indonesia akan lebih kepada produk-produk berteknologi tinggi.

Maka dari itu, OMED sebagai penyedia Barang Medis Habis Pakai (BMHP) atau disposable product, tidak akan terkena dampak langsung dari kesepakatan dagang ini. 

“Karena dari segi harga, produk-produk kami sangat kompetitif dan beragam, sehingga, kami tidak yakin jika produk-produk BMHP AS akan membanjiri pasar Indonesia,” tambah Hansen.

Adapun melansir laporan keuangan OMED, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I/2025 sebesar 2,08% year on year (YoY) menjadi Rp436,31 miliar per akhir Maret 2025.

Pertumbuhan penjualan OMED terutama ditopang oleh segmen produk medis sekali pakai, yang bertumbuh 3,15% YoY menjadi Rp223,07 miliar. Selain itu, pertumbuhan penjualan juga terjadi pada segmen perawatan luka yang mencatatkan Rp71,91 miliar pada kuartal I/2025.

Secara geografis, penjualan dalam negeri masih mendominasi pendapatan OMED. Di pasar domestik, OMED masih konsisten bertumbuh 1,84% YoY, terutama ditopang oleh penjualan ritel perseroan.

Di pasar ekspor, Amerika Serikat dan Amerika Latin menjadi dua pasar OMED. Pada kuartal I/2025, penjualan OMED di kedua pasar ini melesat 153,99% YoY dari Rp696,91 juta pada kuartal I/2024, menjadi Rp1,77 miliar pada kuartal pertama 2025.

Dengan begitu, OMED mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,65% YoY dari Rp63,46 miliar menjadi Rp72,76 miliar pada akhir Maret 2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro