Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) mencatatkan kinerja yang beragam sepanjang paruh pertama 2025.
Melansir laporan keuangan per 30 Juni 2025, HEAL mampu membukukan pendapatan yang naik sebesar 1,32% year on year (YoY) sepanjang semester I/2025. Pendapatan HEAL naik dari Rp3,34 triliun pada paruh pertama 2024 menjadi Rp3,38 triliun pada periode yang sama 2025.
Adapun pendapatan HEAL terutama disumbangkan oleh pengoperasian rumah sakit perseroan yang berlokasi di Pulau Jawa. Di sana, HEAL meraup pendapatan sebesar Rp2,89 triliun pada paruh pertama 2025.
Selanjutnya, pendapatan HEAL juga diraup perseroan lewat kinerja rumah sakit HEAL di Sumatera, yang meraup pendapatan hingga Rp316,43 miliar, diikuti Rp263,71 miliar lewat operasional rumah sakit di Sulawesi dan Kalimantan.
Secara rinci, pendapatan terbesar HEAL datang dari segmen rawat inap, yang membukukan pendapatan sebesar Rp2,01 triliun pada paruh pertama 2025. Meskipun begitu, HEAL mencatatkan pelemahan kinerja pada segmen ini, dari Rp2,04 triliun pada periode yang sama 2024.
Selain itu, pada segmen rawat jalan, HEAL mampu membukukan kenaikan pendapatan menjadi Rp1,25 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025. Naik dibandingkan Rp1,21 triliun pada periode yang sama 2024.
Baca Juga
Akan tetapi, pada segmen imbalan jasa, aset kerja sama alat kesehatan, dan pendapatan manajemen, HEAL mampu membukukan kenaikan pendapatan, masing-masing menjadi Rp89,04 miliar, Rp31,08 miliar, dan Rp1,45 miliar pada paruh pertama 2025.
Tipisnya kenaikan pendapatan HEAL, tidak sebanding dengan kenaikan beban pokok pendapatan hingga 9,90% YoY menjadi Rp2,26 triliun pada paruh pertama 2025. Alhasil, HEAL harus membukukan penyusutan laba bersih pada 2025.
Bahkan, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih HEAL susut hingga 34,47% YoY dari Rp343,15 miliar pada paruh pertama 2024 menjadi Rp224,84 miliar pada periode yang sama 2025.
Jika ditarik lebih jauh, susutnya laba bersih HEAL pernah terjadi pada paruh pertama 2022. Saat itu, HEAL mencatatkan laba bersih yang susut hingga 69,81% YoY, dari Rp544,65 miliar pada paruh pertama 2021, menjadi Rp164,38 miliar pada periode yang sama 2022.
Susutnya laba bersih HEAL sejalan dengan menyusutnya pendapatan perseroan sebesar 24,82% YoY menjadi Rp2,32 triliun pada paruh pertama 2022. Hal itu terjadi disebabkan oleh menurunnya pendapatan HEAL pada segmen rawat inap sebesar 35,97% YoY menjadi Rp1,42 triliun pada periode yang sama.
Rekap Kinerja HEAL 5 Tahun Terakhir
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) |
||||
Semester I |
Pendapatan (Dalam Juta) |
YoY (%) |
Laba Bersih (Dalam Juta) |
YoY (%) |
2020 |
1.732.161 |
-3,13 |
104.239 |
-16,36 |
2021 |
3.098.249 |
78,86611002 |
544.655 |
422,5059719 |
2022 |
2.329.114 |
-24,82482848 |
164.386 |
-69,81832536 |
2023 |
2.691.448 |
15,55673101 |
202.342 |
23,0895575 |
2024 |
3.344.256 |
24,25489922 |
343.157 |
69,59257099 |
2025 |
3.388.561 |
1,324808866 |
224.847 |
-34,47693038 |
Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri dan Wilastita Muthia menerangkan, susutnya laba bersih HEAL pada paruh pertama 2025 disebabkan oleh melemahnya pendapatan HEAL dari BPJS akibat verifikasi yang ketat pada paruh pertama 2025.
Hal itu dinilai mengganggu strategi HEAL yang selama ini bergantung pada volume, karena pertumbuhan biaya operasional utama yang tidak seimbang terhadap pendapatan.
"Selain itu, kontribusi rawat inap pasien swasta menurun, yang menyebabkan penurunan intensitas layanan sehingga margin gagal dipertahankan," katanya dalam riset yang dipublikasikan Selasa (5/8/2025).
Para analis menurunkan proyeksi laba bersih HEAL pada 2025 sebesar 25%, yang mencerminkan lemahnya kinerja HEAL pada paruh pertama 2025 dan tantangan yang menanti di paruh kedua 2025.
"Mengingat pasar BPJS diperkirakan masih menantang setidaknya hingga pengumuman kode iDRG atau penyesuaian premi BPJS yang baru," tambahnya.
Meskipun begitu, para analis masih merekomendasikan saham HEAL dengan target harga Rp1.850. Para analis menilai, HEAL masih memiliki rencana ekspansi margin secara jangka panjang yang solid.
Adapun di lantai Bursa, saham HEAL dibanderol seharga Rp1.670, yang mencerminkan kenaikan 2,45% sepanjang tahun berjalan 2025 (YtD).