Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi melemah pada hari ini, Selasa (26/8/2025), dipengaruhi kebijakan The Fed dan isu domestik.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Selasa (22/7/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Selasa (22/7/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan melemah dan ditutup di level Rp16.350 pada perdagangan hari ini.
  • Faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed dan isu domestik terkait kasus korupsi mempengaruhi pergerakan rupiah.
  • Proyeksi menunjukkan rupiah berpotensi melemah lebih jauh hingga akhir tahun, setelah sebelumnya mencapai rekor terlemah di Rp17.107 pada April 2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan fluktuatif namun akan ditutup melemah di level Rp16.350 pada perdagangan hari ini, Selasa (26/8/2025).

Mengutip data Bloomberg, rupiah pada perdagangan Senin (25/8) justru sempat menguat 92 poin atau 0,56% ke posisi Rp16.259 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS ikut menguat 0,16% ke level 97,87.

Pergerakan serupa juga dialami sebagian mata uang Asia yang berhasil terapresiasi, antara lain ringgit Malaysia (0,60%), yuan China (0,23%), dan dolar Taiwan (0,41%). Namun, sejumlah mata uang lain justru terdepresiasi terhadap dolar, seperti yen Jepang (-0,25%), dolar Singapura (-0,06%), won Korea Selatan (-0,16%), dan baht Thailand (-0,07%).

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa arah rupiah hari ini masih akan dipengaruhi faktor eksternal, terutama sikap Bank Sentral AS yang dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga The Fed pada September mendatang. Menurutnya, mayoritas pejabat The Fed cenderung mempertahankan tingkat suku bunga tinggi lantaran inflasi AS masih bertahan.

“Namun, di sisi lain sektor manufaktur AS juga mengalami kenaikan. Indikasi ini yang membuat dolar kembali menguat,” ujarnya, dikutip Senin (25/8/2025).

Dari sisi domestik, lanjut Ibrahim, perhatian pasar turut tertuju pada kasus korupsi yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenzer. Isu ini dinilai memberikan sentimen negatif tambahan bagi rupiah.

“Situasi ini menimbulkan sedikit kegaduhan karena banyak media asing yang mencermati stabilitas kabinet Prabowo-Gibran. Tekanan itu membuat rupiah rawan pelemahan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini akan berbalik melemah dan ditutup di sekitar Rp16.350 per dolar AS.

Sementara itu, proyeksi Trading Economics menunjukkan rupiah berpotensi berada di level Rp16.300,2 per dolar AS pada akhir kuartal III/2025, sebelum melemah lebih jauh ke Rp16.595,1 pada akhir tahun. Secara historis, rupiah pernah menyentuh rekor terlemah sepanjang masa di Rp17.107 pada April 2025.

______


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro