Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin, 25 Agustus 2025 ditutup menguat. Dikutip dari Bloomberg pukul 15.05 WIB, mata uang Garuda parkir menguat 0,56% atau 92 poin ke Rp16.259 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar menguat 0,16% atau 0,16 poin ke 97,87.
Sejumlah mata uang negara Asia yang juga terapresiasi terhadap dolar antara lain adalah ringgit Malaysia yang menguat 0,60%, yuan China menguat 0,23%, hingga dolar Taiwan yang ditutup menguat 0,41%.
Sebaliknya, sejumlah mata uang negara Asia yang terdepresiasi terhadap dolar AS antara lain seperti yen Jepang yang melemah 0,25%, dolar Singapura melemah 0,06%, won Korea Selatan melemah 0,16%, dan baht Thailand melemah 0,07%.
Sebelumnya, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen luar negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini adalah keputusan Bank Sentral AS yang akan mengumumkan suku bunga The Fed pada September.
Ibrahim mengatakan sejumlah pejabat The Fed berencana untuk mempertahankan suku bunga karena kondisi inflasi AS yang masih tinggi.
"Namun, di sisi lain manufaktur AS juga mengalami kenaikan. Indikasi ini yang membuat dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga
Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar juga menyoroti kasus korupsi yang menimpa Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenzer. Menurutnya kondisi tersebut menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah.
"Ini yang membuat sedikit kegaduhan karena banyak sekali media asing yang mencermati kondisi kabinet Prabowo-Gibran. Ini yang membuat rupiah mengalami pelemahan," ujarnya.
Dia memprediksi pada perdagangan hari ini rupiah kembali akan mengalami pelemahan dan ditutup di posisi Rp16.350 per dolar AS.
Sementara itu, Trading Economics memproyeksikan rupiah terhadap dolar AS akan berada di level Rp16.300,2 pada akhir kuartal III/2025, dan menjadi Rp16.595,1 per dolar AS di akhir tahun.
Secara historis, rupiah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar Rp17.107 pada April 2025.