Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini (25/8) Ditutup Menguat ke Rp16.259 per Dolar AS

Rupiah menguat 0,56% ke Rp16.259 per dolar AS pada 25 Agustus 2025, dipengaruhi sentimen The Fed dan isu korupsi dalam negeri.
Karyawan menghitung uang dolar AS di gerai penukaran uang di Jakarta, belum lama ini. Mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah pada rentang Rp16.280-Rp16.330 per dolar AS besok, Senin (21/7/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di gerai penukaran uang di Jakarta, belum lama ini. Mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah pada rentang Rp16.280-Rp16.330 per dolar AS besok, Senin (21/7/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,56% menjadi Rp16.259 per dolar AS pada 25 Agustus 2025.
  • Penguatan rupiah dipengaruhi oleh sentimen luar negeri terkait keputusan suku bunga The Fed dan sentimen negatif dalam negeri akibat kasus korupsi Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
  • Proyeksi menunjukkan rupiah akan melemah ke Rp16.300,2 pada akhir kuartal III/2025 dan Rp16.595,1 di akhir tahun.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin, 25 Agustus 2025 ditutup menguat. Dikutip dari Bloomberg pukul 15.05 WIB, mata uang Garuda parkir menguat 0,56% atau 92 poin ke Rp16.259 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar menguat 0,16% atau 0,16 poin ke 97,87.

Sejumlah mata uang negara Asia yang juga terapresiasi terhadap dolar antara lain adalah ringgit Malaysia yang menguat 0,60%, yuan China menguat 0,23%, hingga dolar Taiwan yang ditutup menguat 0,41%.

Sebaliknya, sejumlah mata uang negara Asia yang terdepresiasi terhadap dolar AS antara lain seperti yen Jepang yang melemah 0,25%, dolar Singapura melemah 0,06%, won Korea Selatan melemah 0,16%, dan baht Thailand melemah 0,07%.

Sebelumnya, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen luar negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini adalah keputusan Bank Sentral AS yang akan mengumumkan suku bunga The Fed pada September.

Ibrahim mengatakan sejumlah pejabat The Fed berencana untuk mempertahankan suku bunga karena kondisi inflasi AS yang masih tinggi.

"Namun, di sisi lain manufaktur AS juga mengalami kenaikan. Indikasi ini yang membuat dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim, Jumat (22/8/2025).

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar juga menyoroti kasus korupsi yang menimpa Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenzer. Menurutnya kondisi tersebut menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah.

"Ini yang membuat sedikit kegaduhan karena banyak sekali media asing yang mencermati kondisi kabinet Prabowo-Gibran. Ini yang membuat rupiah mengalami pelemahan," ujarnya.

Dia memprediksi pada perdagangan hari ini rupiah kembali akan mengalami pelemahan dan ditutup di posisi Rp16.350 per dolar AS.

Sementara itu, Trading Economics memproyeksikan rupiah terhadap dolar AS akan berada di level Rp16.300,2 pada akhir kuartal III/2025, dan menjadi Rp16.595,1 per dolar AS di akhir tahun. 

Secara historis, rupiah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar Rp17.107 pada April 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro