Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BREN, DNET, hingga CDIA mendorong laju indeks di jalur hijau.
Berdasarkan data RTI pada pukul 16.04 WIB, IHSG ditutup menguat ke level 7.926,90 atau naik 0,87% pada perdagangan hari ini. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan di level 7.915,05–7.951,97. Sebanyak 449 saham menguat, 215 melemah, dan 143 stagnan.
Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memimpin penguatan, dengan naik 4,69% ke Rp8.925 per lembar. Dari Grup Prajogo, selain BREN, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) turut naik 3,03% ke Rp1.530. Selain itu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga naik 0,89% ke Rp2.270.
Mengekor di belakangnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) yang menguat 3,99% ke Rp9.775.
Selain itu, sejumlah saham perbankan besar juga menguat pada perdagangan hari ini, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 2,68% ke Rp4.210, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 1,37% ke Rp4.450, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 1,23% ke Rp4.950, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 0,30% ke Rp8.475.
Dari jajaran saham penghuni LQ45, penguatan dialami oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang naik 13,22% ke Rp685, saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) naik 12,00% ke Rp336, dan saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menguat 5,45% ke Rp1.065.
Baca Juga
Sebaliknya, pelemahan kinerja saham dipimpin oleh PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang terkoreksi 5,82% ke Rp320.200 per lembar. Mengekor di belakangnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melemah 1,16% ke Rp8.500, dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) terkoreksi 0,78% ke Rp9.500.
Selain itu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turut terkoreksi masing-masing 0,31% dan 0,28%.
Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan reli saham perbankan saat ini menjadi motor penguatan indeks komposit seturut dengan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan AS.
“Dinamika ini terutama dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan, baik dari The Fed yang diproyeksikan dimulai September maupun dari Bank Indonesia,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Senin (25/8/2025).
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) di luar ekspektasi kembali memangkas BI Rate menjadi 5% pada Agustus 2025. Secara kumulatif, bank sentral telah menurunkan suku bunga sebanyak 100 basis poin sejak awal tahun. Keputusan ini disebut mencerminkan sikap proaktif BI dalam memitigasi dan menerapkan langkah forward looking.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.