Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk RI Digelar Lagi Besok, Pantau Dulu Rapornya Sepanjang 2021

Hingga awal September 2021 pemerintah telah melakukan 16 kali lelang sukuk sepanjang tahun 2021
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (7/9/2021) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Senin (6/9/2021) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).

Seri-seri tersebut adalah SPN-S 08032022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS029 (reopening), PBS028 (reopening), dan PBS004 (reopening)

Hingga awal September 2021 pemerintah telah melakukan 16 kali lelang sukuk sepanjang tahun 2021. Lelang pada 7 September 2021 akan menjadi lelang edisi ke 17 pada tahun ini dan perdana untuk September.

Pada lelang sukuk perdana yang diadakan pada 12 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp24,27 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11,3 triliun.

Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 26 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp23,341 triliun dan menyerap Rp9 triliun diantaranya.

Pada lelang 9 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp26,1 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp12 triliun.

Hasil lelang selanjutnya, 23 Februari 2021, kemudian kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp24,23 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp4,99 triliun.

Pada lelang 9 Maret lalu, pemerintah mencatatkan hasil penawaran sebanyak Rp17,975 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah menyerap sebesar Rp4,495 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 23 Maret 2020, pemerintah menghimpun penawaran sebesar Rp17,164 triliun dengan penyerapan senilai Rp6,39 triliun. Hasil lelang terakhir pada 6 April lalu mencatatkan angka penawaran terendah sepanjang 2021 dengan Rp14,55 triliun dan diserap sebesar Rp7,34 triliun.

Sementara, pada lelang 20 April lalu, hasil penawaran menunjukkan perbaikan setelah pemerintah menghimpun sebanyak Rp17,9 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap sebesar Rp7,36 triliun.

Lelang 4 Mei berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp19,9 triliun yang Rp10 triliun diantaranya diserap oleh pemerintah. Sedangkan pada 2 Juni lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp44,64 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap sebanyak Rp11 triliun.

Selanjutnya, pada 16 Juni , pemerintah mencatatkan penawaran lelang senilai Rp46,67 triliun yang diserap sebanyak Rp10 triliun. Lelang pada 29 Juni 2021 mencatatkan penyerapan sebesar Rp48,68 triliun dengan serapan Rp12,5 triliun.

Pada lelang 13 Juli lalu, pemerintah mencatatkan penawaran Rp51,10 triliun dengan penyerapan Rp12,5 triliun.

Sedangkan, lelang 27 Juli lalu membukukan hasil penawaran tertinggi sepanjang 2021 dengan Rp56,69 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp13,15 triliun. Hasil lelang kemudian menurun pada edisi 10 Agustus dengan penawaran Rp51,65 triliun.

Kemudian, pada lelang 24 Agustus, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp52,46 triliun dengan serapan Rp9 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper