1. Harga Emas Hari Ini, Jumat 6 November Tunggu Kemenangan Biden
Harga emas menyentuh level tertinggi dalam 6 pekan terakhir seiring dengan pelemahan dolar AS akibat prospek stimulis setelah gelaran Pilpres 2020.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Jumat (6/11/2020) pukul 06.02 WIB, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 terpantau naik 1,7 poin atau 0,09 persen ke level US$1.948,5 per troy ons.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Nelangsa Berganda Airasia Indonesia (CMPP)
Belum benar-benar pulih dari hantaman pandemi Covid-19, PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) harus menerima fakta baru di lantai bursa. Hal ini seolah menambah beban bagi perseroan sepanjang tahun ini.
Perusahaan maskapai yang identik dengan warna merah itu diperingatkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan potensi delisting alias penghapusan saham perusahaan pada 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 6 November
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/11/2020) di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (5/11/2020) bertengger gagah di level 5.260,32 setelah menguat 3,04 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. MNC Sekuritas: Buy on Weakness Saham-Saham BUMN Hari Ini
Institution Research Team MNC Sekuritas memprediksi pergerakan indeks harga saham gabungan masih akan melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan Jumat (6/11/2020).
Institution Research Team MNC Sekuritas menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) telah menembus dua level resistance diberikan yaitu di level 5.182 dan 5.250. Tidak hanya itu, IHSG juga telah menutup gap yang berada di area 5.216 hingga 5.232.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 6 November 2020
Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatannya dan membuka perdagangan Jumat (6/11/2020) kembali di zona hijau.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa momentum penguatan rupiah kemungkinan masih akan bertahan seiring dengan pelaku pasar global yang tampak masih tertarik untuk masuk ke aset berisiko.
Baca berita selengkapnya di sini.