Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan dan laba PT Jembo Cable Company Tbk. menyusut selama periode Januari - September 2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, perusahaan yang bergerak di industri kabel listrik dan telekomunikasi itu, membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,16 triliun. Perolehan itu turun 9,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,39 triliun.
Penjualan berasal dari kabel listrik tegangan rendah sebesar Rp1,32 triliun, diikuti tegangan menengah Rp370,94 miliar, dan kabel telekomunikasi sebesar Rp285,71 miliar.
Penjualan ke PT PLN (Persero) mencapai 25,37% dari total penjualan, diikuti ke PT Sinarmonas Industries sebesar 19,22%, dan PT Monaspermata Persada sebesar 9,39%.
Pasar lokal masih mendominasi penjualan emiten bersandi saham JECC ini yakni sebesar 99,39%, sementara pasar ekspor hanya 0,61%.
Seiring dengan penjualan yang menyusut, beban pokok penjualan juga turun 9,91%. Sementara itu, beban penjualan naik 12,41%.
Perseroan memiliki beban bunga sebesar Rp38,59 miliar, lebih rendah 7,46% secara tahunan, serta mengantongi laba kurs Rp7,65 miliar, dari semula rugi kurs Rp11,37 miliar.
Dari itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 6,40% menjadi Rp70,93 miliar hingga kuartal III/2019.
JECC memiliki jumlah aset sebesar Rp2,01 triliun per 30 September 2019, lebih rendah 3,37% dibandingkan jumlah aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp2,08 triliun. Adapun, jumlah liabilitas sebesar Rp1,38 triliun dan ekuitas sebesar Rp631,48 miliar.
