Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (26/6/2018), didukung oleh kenaikan sektor perbankan dan utilitas di tengah ketidakpastian yang berkepanjangan mengenai perdagangan global.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup menguat 0,16% atau 2,8 poin ke level 1.731,07, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,02% atau 3,85 poin ke level 22.342.
Indeks Topix sempat melemah sebanyak 1% di sesi pagi, memperpanjang penurunannya dari level tertinggi pada Januari menjadi lebih dari 10%. Bursa Jepang telah tertekan oleh ancaman perang perdagangan antara Presiden AS Donald Trump dengan China dan Uni Eropa.
“Dampak terhadap ekonomi global dari pergerakan tarif pembalasan tidak dapat dielakkan dan akan menyebabkan kontraksi dalam perdagangan. Kekhawatirannya adalah itu juga akan berdampak pada Jepang, yang sangat bergantung pada ekspor,” kata Toshihiko Matsuno dari SMBC Nikko Securities Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Namun, Matsuno menunjuk kepada data ekonomi karena minggu ini dan mengatakan jika kondisi ekonomi AS yang solid dikonfirmasi, pasar akan mendapatkan kembali motor penggeraknya.
Saham-saham perbankan mendorong penguatan indeks, antara lain saham Mitsubishi UFJ Financial yang menguat 1% dan Sumitomo Mitshui Financial yang naik 0,9%. Adapun saham-saham utilitas seperti Kansai Electric dan Chubu Electric menguat masing-masing 4,2% dan 2,3%.