Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN dan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mengincar pertumbuhan kinerja seiring dengan meningkatnya permintaan gas sepanjang 2025.
Pada tahun ini, emiten pelat merah PGAS menargetkan volume niaga gas meningkat 8% menjadi 917 BBtud dari realisasi penjualan tahun lalu sebesar 852 BBtud. Adapun, capaian 2024 lebih rendah dibandingkan dengan target sebesar 954 BBtud.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan kenaikan penjualan gas akan didukung pertumbuhan permintaan dari kawasan industri Jawa Barat, Batang, Kendal, serta industri oleochemical di Dumai, dan pembangkit listrik di Batam
“Dari segmen niaga gas, PGN menargetkan pencapaian volume pada 2025 akan meningkat menjadi sampai dengan 917 BBtud dari pencapaian di 2024 yang hanya sebesar 852 BBtud, jadi ada peningkatan pada 2025 tadi,” kata Arief baru-baru ini.
Sementara itu, SBMA turut mengincar kenaikan kinerja seiring dengan proyeksi meningkatnya kebutuhan gas industri di Kalimantan. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproyeksikan kebutuhan gas di Kalimantan akan mencapai 999,21 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2027.
Adapun, PGAS turut bekerja sama dengan PT National Energy Solutions (NES) untuk mendatangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Direktur Surya Biru Murni Acetylene Julianto mengatakan bahwa SBMA optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada 2025, sejalan dengan pertumbuhan industri di wilayah Kalimantan.
“SBMA berencana memfokuskan investasi pada tiga aspek utama, yaitu pengembangan pasar, diversifikasi produk, dan penguatan sumber daya manusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
Perseroan juga berencana mengandalkan peningkatan kapasitas utilitas pabrik serta ekspansi ke sektor-sektor potensial seperti minyak dan gas, pertambangan, dan medis.
Dengan strategi tersebut, perseroan berharap dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan gas industri yang terus meningkat di Kalimantan, sekaligus memperkuat posisinya di pasar industri gas nasional.