Bisnis.com, JAKARTA — Nilai transaksi harian perdagangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat lesu selama sepekan terakhir, dengan turun hingga 28,43%. Analis mencermati terdapat sejumlah penyebab dari turunnya nilai transaksi ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan sejumlah sentimen menjadi penyebab lesunya nilai transaksi harian di Bursa selama sepekan. Sentimen-sentimen tersebut seperti tensi Geopolitik yang meningkat karena Valdimir Putin yang menginginkan perang lebih lama.
"Kemudian pembalasan Tarif yang lebih besar dari Uni Eropa. Apalagi Trump sendiri kadang suka ragu terkait dengan tarif yang dia berikan," kata Nico, Senin (17/3/2025).
Lalu sentimen lainnya yaitu kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat yang terus mengalami kenaikan, dan penerimaan Indonesia yang mengalami penurunan.
Penerimaan yang turun ini mengakibatkan defisit APBN melebar sehingga membutuhkan penerbitan utang yang lebih besar dan tentu saja Rupiah semakin melemah. Hal ini yang berpotensi untuk menyebabkan tingkat suku bunga Bank Indonesia juga akan lebih sulit untuk mengalami penurunan.
"Hal ini yang membuat pada akhirnya, pelaku pasar dan investor cenderung wait and see," ujar Nico.
Baca Juga
Namun, kata dia, bagi investor yang menyukai volatilitas, saat ini memang merupakan saat yang tepat untuk bermain. Namun bagi mereka yang tidak menyukai volatilitas, wait and see menjadi sebuah pilihan.
Nico melanjutkan apabila perang tarif dengan cara yang tidak elok dapat dihentikan, maka volatilitas pasar akan jauh lebih tenang.
Setelah itu, lanjutnya, dari dalam negeri dapat memperkuat katalis positif, seperti mempercepat program andalan pemerintah, khususnya program makan bergizi gratis, serta meningkatkan penerimaan melalui pungutan pajak yang benar.
Sebagai informasi, BEI menyampaikan rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami penurunan, yaitu sebesar 28,43% menjadi Rp9,40 triliun dari Rp13,14 triliun pada pekan sebelumnya.
Volume transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan selama sepekan, yaitu sebesar 12,94% menjadi 17,31 miliar lembar saham dari 19,88 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.