Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Prajogo Pangestu BREN, CUAN & TPIA Pimpin Daftar Top Laggards IHSG Pekan Ini

Emiten Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, dan TPIA menjadi top laggards IHSG pekan ini, meski IHSG mencatat rekor tertinggi di 7.543,50.
Karyawan beraktivitas didepan layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (16/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (16/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Sejumlah emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, dan TPIA masuk daftar top laggards yang membebani IHSG pekan ini.
  • IHSG mencatatkan rekor penutupan tertinggi tahun 2025 di level 7.543,50, meskipun beberapa saham big caps melemah.
  • Kapitalisasi pasar Bursa meningkat 3,37% menjadi Rp13.519 triliun, menunjukkan peningkatan kepercayaan investor di tengah tantangan pasar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN hingga TPIA terpantau masuk ke dalam daftar 10 saham top laggards yang membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini periode 21 hingga 25 Juli 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Grup Barito PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menempati urutan pertama pemberat indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham BREN anjlok 4,38% sepekan dan membebani IHSG sebesar 13,27 poin.

Posisi kedua saham penekan IHSG, juga ditempati emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang terkoreksi 7,55% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 5,14 poin. Saham yang menjadi beban IHSG berikutnya ada emiten perbankan pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Saham BMRI mengalami pelemahan 1,05% sepekan dan membebani IHSG sebesar 4,38 poin.

Sementara itu, saham TPIA juga menjadi pemberat indeks komposit dengan pelemahan 1,86% sepekan dan berkontribusi 3,94 poin dalam pergerakan IHSG. Selanjutnya saham MBMA terafiliasi Boy Thohir juga masuk daftar top laggards dengan kontribusi 3,87 poin, usai emiten tambang nikel tersebut anjlok 9,09% sepekan.

Posisi selanjutnya ada saham PTRO yang terkoreksi 13,4% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 3,44 poin. Emiten rumah sakit HEAL juga turut membebani IHSG dengan tambahan 2,61 poin usai sahamnya terkoreksi 7,51% sepekan.

Adapun saham BRMS berada di urutan ke-8 dengan pelemahan 4,44% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 2,24 poin. Terakhir diurutan ke-9 dan 10 ada saham SSIA dan AMRT yang turun masing-masing 9,12% dan 2,22% sepekan dengan kontribusi menahan laju indeks komposit sebesar 2,17 poin dan 2,15 poin.

Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Pekan Ini:

  1. BREN: (-13,27 Poin)
  2. CUAN: (-5,14 Poin)
  3. BMRI: (-4,38 Poin)
  4. TPIA: (-3,94 Poin)
  5. MBMA: (-3,87 Poin)
  6. PTRO: (-3,44 Poin)
  7. HEAL: (-2,61 Poin)
  8. BRMS: (-2,24 Poin)
  9. SSIA: (-2,17 Poin)
  10. AMRT: (-2,15 Poin)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Seiring melemahnya saham-saham big caps tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru tercatat menguat signifikan selama sepekan terakhir. IHSG pun mencatatkan rekor penutupan tertingginya selama tahun 2025, pada level 7.543,50.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, IHSG selama sepekan ditutup meningkat 3,17% pada level 7.543,50 dari 7.311,91 pada pekan sebelumnya.

Rekor tertinggi juga turut dicetak kapitalisasi pasar Bursa yang meningkat sebesar 3,37% menjadi Rp13.519 triliun dari Rp13.079 triliun pada pekan sebelumnya.

"Selain itu, jumlah order di BEI pada pekan ini juga memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah,” kata Kautsar, Jumat (25/7/2025).

Menurut Kautsar, data-data ini merupakan sinyal kuat adanya peningkatan kepercayaan investor di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi, seiring dengan berbagai implementasi inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama stakeholders.

“Tentunya dengan semakin tingginya partisipasi investor dan aktivitas transaksi, maka dapat semakin besar pula peran pasar modal Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional untuk menuju Indonesia yang berdaulat,” tuturnya.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini juga mengalami penurunan, sebesar 3,19% persen menjadi Rp16,09 triliun dari Rp16,62 triliun pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini juga naik 2,31% menjadi 1,73 juta kali transaksi, dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Adapun investor asing pada Jumat (26/7/2025) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp233,39 miliar dan sepanjang 2025 investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp59,63 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro