Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini, Ada BBCA, DCII hingga PANI

10 saham big caps seperti BBCA, DCII hingga PANI terpantau memuncaki top laggards yang membebani IHSG sepanjang pekan ini periode 17 hingga 21 Maret 2025.
Investor mengamati pergerakan saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham big caps seperti BBCA, DCII hingga PANI terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini periode 17 hingga 21 Maret 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik Grup Djarum menempati urutan pertama pemberat indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham BBCA anjlok 9,71% sepekan dan membebani IHSG sebesar 55,29 poin.

Posisi kedua saham penekan IHSG ada emiten data center milik konglomerat Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang ambles 15,97% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 38,15 poin. Saham yang menjadi beban IHSG berikutnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Saham bank pelat merah tersebut mengalami pelemahan 6,96% sepekan dan membebani IHSG sebesar 29,48 poin.

Sementara itu, saham perbankan lainnya yang menjadi penekan IHSG ialah saham BBNI yang anjlok 14,9% sepekan dan membebani 24,15 poin dalam pergerakan IHSG. Selanjutnya saham AMRT milik Djoko Susanto juga masuk daftar top laggards dengan kontribusi 18,33 poin.

Posisi selanjutnya ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang terkoreksi 4,55% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 12,72 poin. Emiten sektor pertambangan milik keluarga Panigoro AMMN juga membebani IHSG dengan tambahan 9,61 poin usai sahamnya melemah 4,86% sepekan.

Adapun saham BBRI berada di urutan ke-8 dengan pelemahan 1,33% sepekan dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 7,68 poin . Terkahir diurutan ke-9 dan 10 ada saham PANI milik Sugianto Kusuma atau Aguan dan emiten Grup Bakrie BRMS yang anjlok masing-masing 13,94% dan 9,09% sepekan dengan kontribusi menahan laju indeks komposit sebesar 6,11 poin dan 5,88 poin.

Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Pekan Ini:

  1. BBCA: (-55,29 Poin)
  2. DCII: (-38,15 Poin)
  3. BMRI: (-29,48 Poin)
  4. BBNI: (-24,15 Poin)
  5. AMRT: (-18,33 Poin)
  6. TLKM: (-12,72 Poin)
  7. AMMN: (-9,61 Poin)
  8. BBRI: (-7,68 Poin)
  9. PANI: (-6,11 Poin)
  10. BRMS: (-5,88 Poin)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Sepekan Turun 3,95%

Seiring dengan melemahnya saham-saham tersebut, kinerja IHSG pada perdagangan sepekan periode  17-21 Maret 2025 mengalami penurunan, hingga BEI sempat memberlakukan pembekuan perdagangan sementara alias trading halt sejak 2020 atau lima tahun silam.

Mengacu data di laman resmi BEI, IHSG ambles sebesar 3,95% menjadi berada pada level 6.258,17 pada akhir perdagangan Jumat (21/3/2025), dari posisi 6.515,63 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Adapun, IHSG sempat ambles 6,12% ke level 6.076,08 pada sesi I perdagangan Selasa (18/3/2025). Hal itu memicu BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt, pertama kalinya sejak 2020.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, BEI terakhir kali melakukan trading halt pada 10 September 2020. Saat pandemi Covid-19 itu, pasar saham mengalami volatilitas tinggi sehingga BEI melakukan tujuh kali trading halt sepanjang 2020.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan bahwa kondisi pasar saham saat ini mengakibatkan investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell senilai triliunan rupiah.

"Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp2,35 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp33,18 triliun," ujar Kautsar melalui laman BEI pada Jumat (21/3/2025).

Selain itu, penurunan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa, yaitu sebesar 3,68% menjadi Rp10.822 triliun pada Jumat (21/3) dari posisi Rp11.235 triliun pada sepekan sebelumnya.

Meski demikian, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu sebesar 61,83% menjadi Rp15,21 triliun dari Rp9,40 triliun pada pekan sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper