Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (2/4/2018).
Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,31% atau 65,72 poin ke level 21.388,58, setelah bergerak pada kisaran 21.388,58 – 21.597,47. Dari 225 saham yang diperdagangkan, 58 saham menguat, 164 melemah, dan 3 lainnya stagnan.
Sementara itu, indeks Topix ditutup melemah 0,44% atau 7,52 poin ke level 1.708,78, meski sempat menguat hingga level 1.723,82. Sebanyak 645 saham menguat, 1.333 melemah, dan 81 stagnan dari total 2.059 saham yang diperdagangkan pada indeks Topix.
Sementara itu, nilai tukar yen Jepang terpantau melemah 0,07% atau 0,07 poin ke level 106,35 yen per dolar AS pada saat penutupan bursa Jepang.
Shoji Hirakawa, Analis Tokai Tokyo mengatakan pergerakan bursa Jepang kali ini diwarnai oleh kekhawatiran perang perdagangan antara AS dan China. Jika friksi keduanya memburuk, hal tersebut dapat menekan ekonomi global.
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan dampak dari itu, karena banyak perusahaan Jepang yang terlibat dalam bagian produk dan bahan baku China," ungkap Hirakawa, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Goldman Sachs juga menurunkan target pada indeks Topix dan memproyeksikan penurunan tipis dalam 3 bulan ke depan.
Sementara itu, kepercayaan di antara produsen besar Jepang tergelincir dari level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada kuartal pertama 2018 karena penguatan mata uang menekan prospek laba.
Dilansir Bloomberg, indeks sentimen bisnis menurut survei Tankan yang dirilis Bank of Japan pada Senin (2/4/2018) turun menjadi 24 di kuartal pertama, lebih rendah dari perkiraan analis yang mencapai 25.
Sementara itu, prospek di antara produsen besar jatuh ke level 20, lebih rendah dari perkiraan di level 22. Sentimen non-produsen besar jatuh ke level 23. Perusahaan besar di semua industri mengatakan mereka berencana untuk meningkatkan investasi tetap sebesar 2,3% tahun ini hingga Maret 2019.