Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Rabu (7/3/2018), dengan indeks Topix menghapus penguatan mingguannya, karena investor mempertimbangkan implikasi dari pengunduran diri Gary Cohn sebagai penasihat ekonomi utama Donald Trump.
Indeks Topix ditutup melemah 0,72% atau 12,34 poin ke level 1.703,96, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,77% atau 165,04 poin ke level 21.252,72.
Indeks Topix melemah setelah berfluktuasi antara penguatan 0,4% dan penurunan 0,8%. Eksportir mulai dari perusahaan elektronik hingga produsen mesin menjadi penekan indeks, sementara saham defensif seperti emiten ritel memberikan dukungan.
Yen naik ke 0,5% ke posisi 105,57 per dolar AS, sebagai level tertinggi dalam 16 bulan terhadap dolar AS, karena pemerintah AS bersiap untuk mendongkrak tarif impor baja dan aluminium yang telah ditentang oleh Cohn. Negara-negara lain juga bereaksi dalam menanggapi tarif impor tersebut.
"Keseimbangan kekuatan di dalam pemerintahan AS telah beralih ke kubu proteksionis,” kata Masahiro Ichikawa, Analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.
"Jika kita berbicara tentang kekuatan mata uang lokal yang melampaui angka 100 yen per dolar, kita akan melihat penurunan laba tahun fiskal berikutnya untuk sektor seperti otomotif, chip dan elektronik,” lanjutnya.
Baca Juga
Pelemahan indeks sedikit tertahan setelah meredanya ketegangan geopolitik saat Trump memberi isyarat bahwa dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara setelah rezim Kim Jong Un mengatakan kepada utusan Korea Selatan bahwa dia bersedia mempertimbangkan untuk melucuti senjata nuklirnya.