Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang rebound pada akhir perdagangan Senin (22/1/2018) karena yen melemah, membantu produsen barang elektronik bangkit dari posisi terendahnya.
Indeks Topix ditutup menguat 0,12% atau 2,18 poin ke level 1.891,92, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,03% atau 8,27 poin ke level 23.816,33.
Volume perdagangan hari ini cenderung tipis menjelang keputusan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan pekan ini. Volume pada Nikkei 225 mencapai 18% di bawah rata-rata perdagangan 30 hari, sedangkan volume pada indeks Topix mencapai 11% lebih rendah.
Mata uang Jepang berbalik arah setelah menguat di awal perdagangan di tengah penghentian pemerintah federal AS yang masih berlangsung. Perusahaan farmasi memberikan dorongan terbesar pada indeks setelah Daiichi Sankyo Co naik ke level tertinggi 10 tahun, menyusul data percobaan positif untuk salah satu obatnya.
Dilansir Bloomberg, para ekonom mengemukakan perkiraan mereka kapan ECB akan menetapkan tanggal akhir untuk program pembelian obligasi, karena pandangan optimis mengenai inflasi tampaknya semakin bergeser diantara para pembuat kebijakan
Seluruh 43 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakannya pada pertemuan hari Selasa mendatang.
"Pasar sepertinya tidak terlalu khawatir dengan situasi penutupan pemerintah AS. Investor cukup fokus pada pertemuan ECB, apakah hasilnya akan mampu melunakkan kenaikan baru-baru ini terhadap euro, yang telah menekan dolar dan pada gilirannya mendorong yen,” kata Hajime Sakai, kepala manajer investasi di Mito Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.