Bisnis.com, JAKARTA - "Semoga sisa usia saya ini masih bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” tutur Mochtar Riady mengakhiri pidatonya usai menerima 'Lifetime Achievement Award 2013' dari Tahir Foundation dan Perkumpulan Masyarakat Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERMIT), Kamis (19/12) Malam.
Dalam kesempatan itu, Mochtar Riady beberapa kali mengatakan bahwa dirinya merasa belum pantas untuk mendapatkan penghargaan lantaran masih banyak mimpi yang belum terwujud, dan dia juga memohon doa restu dari para hadirin untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
“Tolong doakan saya agar memiliki kemampuan untuk membangun 70 rumah sakit di seluruh Indonesia yang saat ini baru 15 rumah sakit dan membangun 1.000 sekolah lentera di pelosok Indonesia yang saat ini baru terbangun 110 sekolahan," tutur kakek 22 cucu itu, disela pidatonya yang langsung disambut tepukan tangan meriah dari para hadirin.
Selain itu, kakek dari 37 cicit itu juga meminta doa restu kepada para hadirin, yang sebagian besar para tokoh dan pebisnis nasional, agar mampu menjadikan Universitas Pelita Harapan sebagai 'Top Ten University' di Indonesia, serta Group Lippo mampu menciptakan lapangan kerja semakin banyak dan membayar pajak semakin besar kepada negara.
“Keberhasilan saya saat ini bukan karena saya pintar, tapi karena kecintaan saya kepada Republik ini. Saya bukan apa-apa tanpa Indonesia," ujarnya.
Mochtar Riady adalah salah satu bisnis leader terkemuka di Asia Tenggara. Pada 1975 Mochtar merevitalisasi Bank Central Asia (BCA) hingga pada 1990 asetnya berlipat hingga 300 kali lipat.
PT Bank Lippo Niaga, yang sekarang dikenal dengan CIMB Niaga merupakan keajaiban campur tangannya. Pada saat krisis 1998, ketika bank-bank lain terpuruk, Bank Lippo sukses berkembang.
Malam penganugerahan itu, Mochtar Riady tidak sendiri, ada dua tokoh bangsa lainnya yang juga mendapatkan penghargaan, yakni mantan Presiden BJ Habibie, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Chairman Mayapada Group dan Tahir Foundation, Dato Sri Prof Dr Tahir mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh-tokoh yang sudah teruji prestasi dan pengabdiannya dalam rentang waktu panjang, sekitar 30 tahun sudah berkarya di bidangnya.
Ketiga penerima award tersebut dinilai oleh Komite Penilai yang berisikan tujuh orang tokoh masyarakat, seperti Hidayat Nur Wahid, Da'i Bachtiar, Jusuf Wanandi, Todung Mulya Lubis, Komaruddin Hidayat, Primus Dorimulu dan Dato Sri Prof Dr Tahir sendiri.
“Habibie berkarier lebih dari 25 tahun dipemerintahan dan dia melakukan terobosan-terobosan yang luar biasa," ujarnya.
Sementara Mochtar Riady, yang juga mertua Dato Sri Tahir tersebut adalah merupakan pengusaha nasional yang merintis usaha dari bawah dan sukses mengembangkan usahanya dalam beberapa rezim pemerintahan, tidak memiliki cacat. “Ini luar biasa dan menginspirasi,” ujarnya.
Sedangkan Jusuf Kalla, lanjutnya sudah tidak diragukan kiprahnya dalam bidang filantropi. JK sukses membuat PMI menjadi garda terdepan dalam proyek-proyek kemanusiaan dan semakin dirasakan kiprahnya.