Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPS BWPT Tetapkan Direksi Baru, Siap Tingkatkan Produksi

PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) memutuskan jajaran direksi-komisaris terbaru dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) memutuskan jajaran direksi-komisaris terbaru dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis (15/5/2025).
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) memutuskan jajaran direksi-komisaris terbaru dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis (15/5/2025).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) memutuskan jajaran direksi-komisaris terbaru dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Perseroan juga berkomitmen menjalankan optimalisasi produktivitas kebun, efisiensi biaya, diversifikasi produk, dan penguatan aspek keberlanjutan ke depannya.

Corporate Secretary BWPT Rizka Dewi menyampaikan berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2024, BWPT konsisten mencatatkan pendapatan di atas Rp 4 triliun, dengan laba bersih dan Ebitda meningkat dobel digit masing-masing 70% year on year (YoY) dan 26%.

“Kinerja positif ini terutama berkat keberhasilan BWPT dalam menerapkan sejumlah langkah strategis dan efektivitas operasional sehingga berhasil meningkatkan efisiensi pada beban operasional,” paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).

Tak hanya itu, BWPT juga fokus untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas operasional di sepanjang 2024. Hasilnya, produktivitas tanaman (FFB Yield) meningkat sebesar 8% YoY. Disamping itu, BWPT semakin memaksimalkan produktivitas pabrik dimana oil extraction rate (OER) saat ini telah mencapai 23,6% dan kernel extraction rate (KER) mencapai 4,4%.

Konsistensi kinerja perseroan juga tercermin dari pengelolaan keuangan yang pruden dimana BWPT terus melakukan penurunan pinjaman bank sehingga beban bunga 2024 turun sebesar 15% YoY.

“BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional dan finansial secara berkelanjutan, seiring dengan upaya kami dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan komitmen terhadap keberlanjutan,” imbuhnya.

Dalam RUPS yang berlangsung Kamis (15/5/2025) juga diputuskan terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2024. Berdasarkan keputusan para pemegang saham, laba akan dialokasikan untuk penguatan modal kerja serta investasi strategis ke depannya. Artinya, perseroan tidak melakukan pembagian dividen tunai untuk tahun ini, guna menjaga struktur permodalan yang lebih sehat.

Para pemegang saham juga turut mengikuti sejumlah agenda penting, diantaranya laporan realisasi penggunaan dana obligasi serta penambahan susunan direksi. Pemegang saham menyetujui pengangkatan Choong Kam Loong sebagai Direktur.

Berikut ini adalah susunan pengurus terbaru BWPT:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Abed Nego
  • Komisaris : Mohammad Prianto Madelar
  • Komisaris Independen : Drs. Yohanes Wahyu Saronto, M.Si.

Dewan Direksi

  • Direktur Utama : Henderi Djunaidi
  • Direktur : Andrew Haryono
  • Direktur : Yeoh Lean Khai
  • Direktur : Choong Kam Loong

BWPT juga menyampaikan komitmen keberlanjutan melalui implementasi praktik agribisnis yang peduli lingkungan, termasuk sertifikasi ISPO dan RSPO, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, serta program pengembangan masyarakat di sekitar kebun.

“BWPT fokus pada optimalisasi produktivitas kebun, efisiensi biaya, diversifikasi produk, dan penguatan keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan,” tambah Rizka.

Selain itu, kehadiran dua pemegang saham utama PT Rajawali Capital International (RCI) dan FIC Properties Sdn Bhd Malaysia (FICP) dalam RUPS kali ini, menunjukkan dukungan terhadap kinerja BWPT di dalam menjalankan optimalisasi produktivitas kebun, efisiensi biaya, diversifikasi produk, serta penguatan keberlanjutan ke depannya.

Sebagai informasi, PT Eagle High Plantations Tbk .beroperasi di bidang perkebunan kelapa sawit yang memproduksi tandan buah segar (TBS) dan Pabrik Kelapa Sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit (PK).

Pusat kegiatan operasional berada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua dengan total luas lahan perkebunan yang mencapai 87.000 hektar dan total kapasitas pabrik kelapa sawit sebesar 2,2 juta ton TBS per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper