Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Lithium Melonjak usai Raksasa Baterai CATL Setop Produksi di Tambang China

Harga lithium di China melonjak setelah CATL menghentikan produksi di tambang Jiangxi, memicu spekulasi pembatasan produksi lebih luas dan reli saham produsen.
Baterai lithium iron phosphate./Bloomberg-Bing Guan
Baterai lithium iron phosphate./Bloomberg-Bing Guan
Ringkasan Berita
  • Harga lithium di China melonjak setelah CATL menghentikan operasi tambang utama di Jiangxi, memicu spekulasi pembatasan produksi lebih luas.
  • Penghentian produksi ini menyebabkan kenaikan saham produsen lithium di Australia, dengan PLS Ltd., Liontown Resources, dan Mineral Resources mengalami lonjakan signifikan.
  • Meskipun pasar lithium global mengalami surplus pasokan, penghentian tambang CATL memperbaiki sentimen pasar, meski belum menciptakan defisit pasokan nyata.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga lithium di China melonjak tajam, diikuti reli saham produsen di Australia, setelah raksasa baterai listrik Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) menghentikan operasi salah satu tambang utama di Jiangxi.

Langkah ini memicu spekulasi akan adanya pembatasan produksi yang lebih luas, seiring kebijakan Beijing menertibkan kelebihan kapasitas di berbagai sektor ekonomi.

Melansir Bloomberg, Senin (11/8/2025), di Bursa Berjangka Guangzhou, kontrak paling aktif untuk lithium karbonat melonjak hingga batas harian 8% pada awal perdagangan ke 81.000 yuan per ton dari level penutupan 75.000 yuan pada Jumat.

Euforia juga merembet ke bursa saham Sydney. PLS Ltd. (sebelumnya Pilbara Minerals) melesat hingga 19%, Liontown Resources terbang 25%, dan Mineral Resources menguat 14%.

Industri lithium global tengah berada di bawah tekanan akibat banjir pasokan dan pertumbuhan permintaan kendaraan listrik yang melambat. Setelah menembus rekor tertinggi pada 2022, harga komoditas ini terjun bebas hampir 90%, memaksa produsen memangkas investasi dan menunda rencana ekspansi.

Sumber industri menyebut CATL telah menghentikan produksi di tambang Jianxiawo setidaknya untuk tiga bulan sejak izin tambang berakhir pada 9 Agustus. Perusahaan mengonfirmasi penghentian itu pada Senin, tanpa memberi kepastian jadwal dimulainya kembali proses produksi.

CATL mengatakan tengah mengurus perpanjangan izin dan berkomitmen melanjutkan operasi “sesegera mungkin,” seraya menegaskan dampaknya pada bisnis secara keseluruhan relatif terbatas.

Pasar kini mencermati kemungkinan pembatasan di tambang-tambang lain di Yichun—kota yang berkembang menjadi pusat logam baterai.

Otoritas setempat telah meminta delapan penambang menyerahkan laporan cadangan sebelum akhir September, menyusul audit yang menemukan pelanggaran dalam proses registrasi dan perizinan.

Analis China Futures Co. Zhang Weixin mengatakan harga lithium mungkin bergerak di luar level wajar dalam jangka pendek. Namun dirinya mengatakan kasus CATL ini tidak mengubah fakta bahwa pasar masih mengalami surplus pasokan.

Namun, jika gangguan produksi merambah tambang-tambang lain di Yichun pasca 30 September, harga lithium bisa terdorong lebih tinggi lagi.”

Analis Citigroup dalam catatan risetnya menilai penghentian tambang ini belum akan menciptakan defisit pasokan yang nyata, namun cukup untuk memperbaiki sentimen di pasar dalam waktu dekat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro