Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Reli ke Level Rp16.318 per Dolar AS Pagi Ini

Rupiah menguat 0,26% ke Rp16.318 per dolar AS pada 7 Agustus 2025, meski ada kekhawatiran ekonomi global dan domestik. Mata uang Asia bervariasi.
Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (7/8/2025). Rupiah naik ke level Rp16.318 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah menguat 0,26% ke level Rp16.318 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,07% ke level 98,24.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang yang melemah 0,14%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Taiwan menguat 0,40%, dan won Korea menguat 0,02%.

Lalu peso Filipina menguat 0,51%, rupee India menguat 0,08%, yuan China menguat 0,03%, ringgit Malaysia menguat 0,05%, dan baht Thailand menguat 0,12%.

Sebelumnya, Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp16.360—Rp16.420 hari ini.

Ibrahim menuturkan dari global, sentimen datang dari Amerika Serikat dengan data purchase managers' index (PMI) yang turun menjadi 50,1 pada Juli, di bawah perkiraan sebesar 51,5. Hal ini menandai hampir terhentinya aktivitas jasa dan memperburuk kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Hal ini terjadi setelah laporan penggajian AS yang lemah pada Jumat, yang menunjukkan lebih sedikit penambahan lapangan kerja baru dan revisi yang meluas, mendorong tingkat pengangguran menjadi 4,2%.Adapun peluang penurunan suku bunga The Fed untuk bulan September naik menjadi 87%.

Pelaku pasar juga menunggu keputusan Presiden Donald Trump tentang penunjukan pejabat di The Fed untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan bank sentral. 

Dari dalam negeri, sentimen datang dari banyak pengamat yang tidak percaya terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 mencapai 5,12%. Angka ini naik dari 4,87% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan jajak pendapat para ekonom, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di 4,80%.

Laju pertumbuhan tersebut seperti menentang kekhawatiran atas melemahnya indikator ekonomi, termasuk penurunan penjualan mobil, melemahnya konsumsi, dan kontraksi PMI, yang mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro