Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI akan melakukan kocok ulang atau rebalancing indeks periode Agustus. Rebalancing ini diperkirakan hanya berdampak sementara ke IHSG.
Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menjelaskan dampak dari rebalancing indeks MSCI ini seharusnya netral saja terhadap IHSG. Hanya saja, kata dia, akan terdapat fluktuasi beberapa saham yang bobotnya disesuaikan atau dikeluarkan dari MSCI, baik large cap, mid cap, maupun small cap.
“Itu pun harusnya hanya terjadi pada satu hari ini efeknya, karena ini kan passive fund, mereka rebalancing,” kata Martin, Rabu (6/8/2025).
Dengan rebalancing ini, Martin melihat dari kriteria market cap dan free float, kemungkinan besar saham Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) akan masuk ke Indeks MSCI large cap.
Lalu, saham Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) diperkirakan dapat masuk ke indeks MSCI Mid Cap. Sementara itu, saham tambang emas PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) diperkirakan akan diturunkan ke indeks MSCI mid cap.
“Tapi bisa saja ya tidak ada perubahan, tetap stay. Tetapi hanya berubah bobotnya, karena ini kalau tidak salah rebalancing minor,” ujar Martin.
Baca Juga
Sementara itu, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan rebalancing MSCI ini dapat mendorong inflow masuk ke IHSG. Apalagi, momentum rebalancing ini bertepatan dengan pengumuman hasil kinerja semester I/2025.
“Selain itu juga ada ekspektasi momentum pulihnya ekonomi di semester II/2025,” tutur Wafi.
Adapun sejauh ini, Wafi memperkirakan saham-saham seperti DSSA, ANTM, PTRO, CUAN, dan ENRG berpeluang untuk masuk ke dalam indeks MSCI periode rebalancing ini.
Di sisi lain, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah Budiman melihat cukup susah untuk memastikan saham-saham apa saja yang akan masuk ke dalam indeks MSCI periode rebalancing Agustus ini, meskipun secara likuiditas dan free float telah memenuhi kriteria.
“Karena bisa saja keadaan secara global tidak memungkinkan saham-saham tersebut masuk,” ucapnya.
Fath juga mengatakan dampak dari rebalancing ini hanya akan bersifat jangka pendek. Menurutnya, transaksi di pasar modal bisa naik, terutama di H-1 efektif rebalancing.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.