Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perunggasan penghuni indeks saham LQ45, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menorehkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan dalam semester I/2025.
Meski begitu, prospek cerah pada semester II/2025 bisa mendorong kinerja keuangan perusahaan. Konsesus analis juga masih condong merekomendasikan JPFA untuk diakumulasi.
Berdasarkan Bloomberg Terminal, sebanyak 26 analis merekomendasikan beli untuk JPFA, dengan target harga mencapai Rp2.302,94 dalam 12 bulan ke depan. Target tersebut mencerminkan potensi imbal hasil sebesar 39,6%.
Sementara itu hingga penutupan perdagangan Rabu (6/8/2025) harga JPFA turun 1,82% menjadi Rp1.620. Sedangkan, secara year to date (YtD) JPFA terkoreksi 16,49%.
Adapun jika merujuk kinerja JPFA sepanjang semester I/2025, penjualan neto JPFA turun tipis 0,6% year on year (YoY) dari Rp27,64 triliun pada semester I/2024 menjadi Rp27,48 triliun.
Lebih terperinci, segmen bisnis yang paling berkontribusi pada penjualan, peternakan komersial, tergerus 6,80% YoY dari Rp11,61 triliun menjadi Rp10,82 triliun. Penjualan pakan ternak juga turun 2,27% YoY dari Rp7,40 triliun menjadi Rp7,23 triliun. Penjualan pembibitan unggas tergerus 2,08% YoY dari Rp1,60 triliun menjadi Rp1,57 triliun.
Baca Juga
Segmen bisnis yang masih tumbuh adalah penjualan pengolahan hasil peternakan yang naik 19,43% YoY dari Rp4,18 triliun menjadi Rp4,99 triliun. Penjualan segmen budidaya perairan juga tumbuh 2,53% dari Rp2,27 triliun menjadi Rp2,33 triliun. Sisanya, perdagangan lain-lain tumbuh 5,81% YoY dari Rp1,01 triliun menjadi Rp1,07 triliun.
Pada semester I/2025, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk atau laba bersih JPFA tergerus 16,47% YoY dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,23 triliun.
Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia melihat sejumlah faktor yang bisa menjadi momentum pemulihan kinerja JPFA pada paruh kedua tahun ini.
"Ruang recovery di semester II/2025 didorong oleh harga bahan baku yang masih relatif stabil dan penguatan bisnis downstream yang berlanjut," tulisnya dalam riset, dikutip Rabu (6/8/2025).
Faktor lain yang bisa mendorong pemulihan kinerja Japfa Comfeed menurutnya adalah adanya ekspektasi keberlanjutan perbaikan struktural industri perunggasan dalam mengendalikan pasokan ayam di pasar melalui himbauan culling masih berlanjut.
Sebaliknya, faktor fluktuasi industri perunggasan di tengah daya beli yang lemah dan ketidakpastian ekonomi menjadi tantangan yang dapat menggagalkan proyeksi positif ini. Dengan sejumlah pertimbangan itu, Panin Sekuritas merekomendasikan beli untuk JPFA dengan target harga Rp2.400.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.