Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Milik Happy Hapsoro (MINA) Kembali Disuspensi Bursa

Bursa Efek Indonesia kembali mensuspensi saham Sanurhasta Mitra (MINA) milik Happy Hapsoro mulai 7 Agustus 2025 karena kenaikan harga signifikan.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA), terhitung mulai sesi I perdagangan Kamis (7/8/2025).

Bursa menjelaskan, suspensi saham yang dilakukan terhadap MINA dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MINA. 

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MINA mulai sesi I tanggal 7 Agustus 2025 sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut,” tulis pengumuman Bursa, dikutip Kamis (7/8/2025).

Penghentian sementara perdagangan saham MINA dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya adalah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham MINA.

“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tulis pengumuman Bursa.

Padahal, saham MINA baru saja disuspensi oleh Bursa pada Senin (4/8/2025). Suspensi saat itu dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan yang sama: memberikan waktu bagi para investor untuk mengambil keputusan investasi di saham Hapsoro.

Suspensi atas saham MINA akhirnya dibuka pada Selasa (5/8/2025). Sontak, harga sahamnya anjlok 4,55% pada penutupan sesi I perdagangan di hari yang sama. Kini, saham MINA disuspensi hingga Bursa memberikan pengumuman lebih lanjut.

Sebagai informasi, saham MINA telah melonjak 966,67% secara tahunan (YoY). Sementara itu, sepanjang tahun berjalan (YtD), saham MINA telah melesat 308,51% ke level Rp192 per lembar.

Sepanjang 2025, saham MINA sempat menyentuh level tertingginya di Rp204 per lembar pada 11 Maret 2025. Harga saham MINA juga sempat anjlok ke posisi terendah di Rp64 pada 26 Juni 2025. Setelahnya, saham MINA tengah menunjukkan fase bullish.

Dalam laporan keuangannya, MINA mencatatkan pendapatan Rp3,86 miliar dalam semester I/2025. Capaian ini naik dari posisi Rp3,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dengan beban pokok Rp1,66 miliar, MINA membukukan laba bruto Rp2,1 miliar. Meski sudah mencatatkan laba bruto secara keseluruhan, MINA mengalami kerugian sebesar Rp1,9 miliar seiring beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp707,72 juta, naik dari Rp519,48 juta. 

Sedangkan beban umum dan administrasi mencapai Rp3,44 miliar, tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya Rp3,51 miliar. Dalam periode ini, MINA mencatatkan aset Rp102,63 miliar, turun dari Rp103,91 miliar. Nilai ini belum memasukkan hasil right issue yang dilakukan pada Juli 2025 lalu.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro