Bisnis.com, JAKARTA — Emiten semen Martua Sitorus, PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) membukukan penurunan pendapatan pada semester I/2025 tetapi masih mencapai Rp4 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, CMNT membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai Rp4,06 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun ini. Jumlah itu turun 2,3% year-on-year (YoY) dari Rp4,16 triliun pada semester I/2024.
Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan CMNT turun tipis menjadi Rp3,27 triliun dari Rp3,3 triliun. Cemindo juga mencatat beban penjualan dan distribusi sebesar Rp347,54 miliar, beban umum dan administrasi Rp186,77 miliar, serta biaya keuangan Rp342,34 miliar sepanjang semester I/2025.
Manajemen Cemindo menyampaikan sektor semen nasional pada paruh pertama 2025 masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari melambatnya aktivitas infrastruktur, tekanan daya beli di segmen ritel, hingga ketidakpastian akibat dinamika geopolitik global.
Sepanjang semester I/2025, strategi pemasaran Cemindo terarah dan diperkuat di wilayah distribusi Jawa dan Sumatra. Di pasar ekspor, Cemindo juga mencatat peningkatan penjualan melalui kemitraan dan perluasan pasar.
“Segmen semen kantong mencatat pertumbuhan signifikan melalui penetrasi ke daerah dengan potensi permintaan tinggi,” tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Terkait dengan penurunan pendapatan, manajemen CMNT menyampaikan hal itu disebabkan oleh pelemahan kinerja anak usaha di Vietnam dan anak usaha lainnya yang masih terdampak dinamika pasar.
“Namun, bisnis inti semen mencatat pertumbuhan pendapatan, didorong oleh peningkatan volume penjualan di pasar domestik dan ekspor.”
Selain itu, meskipun volume penjualan produsen semen Merah Putih itu tumbuh positif, harga jual rata-rata masih tertekan karena pasar domestik belum sepenuhnya pulih.
Di sisi operasional, Cemindo tetap fokus pada efisiensi biaya melalui optimalisasi rantai pasok, pemanfaatan infrastruktur logistik internal—seperti terminal dan pabrik pengemasan—serta perbaikan perencanaan distribusi. Perseroan juga melakukan konsolidasi pinjaman yang diselesaikan awal 2025 dan penurunan utang berkelanjutan.
Langkah strategis itu dinilai turut berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas CMNT dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Merujuk laporan keuangan semester I/2025, rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih CMNT turun menjadi Rp168,23 miliar dari Rp428,3 miliar pada semester I/2024.
“Dengan kondisi makroekonomi yang mulai menunjukkan stabilitas, didukung oleh kebijakan moneter dan fiskal pemerintah serta berbagai program pembangunan, perseroan melihat peluang pertumbuhan yang tetap terbuka,” imbuhnya.
Optimisme untuk meningkatkan kinerja hingga akhir 2025 itu didukung oleh komitmen Cemindo terhadap keunggulan operasional dan fokus pada penetrasi pasar di wilayah-wilayah dengan potensi pertumbuhan tinggi.