Bisnis.com, JAKARTA — PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) mencetak lonjakan pendapatan dan kinerja sepanjang semester I/2025. Perseroan optimistis kinerja akhir tahun dapat meningkat.
Investor Relations SGRO Stefanus Darmagiri menjelaskan pada semester I/2025, SGRO dapat meningkatkan kinerja yang signifikan dengan laba bersih meningkat sebesar 236% YoY menjadi Rp538 miliar.
“Hal disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO dan PK yang sejalan dengan kenaikan volume produksi CPO sebesar 13% YoY dan volume produksi PK sebesar 20% YoY pada semester I/2025,” kata Stefanus, Selasa (29/7/2025).
Di samping itu, lanjutnya, kinerja yang meningkat juga ditopang oleh adanya kenaikan harga CPO dunia yang berdampak terhadap peningkatan harga jual rata-rata CPO dan PK.
Harga jual rata-rata CPO perseroan mengalami peningkatan sebesar 18% YoY menjadi Rp14.530/kg, sedangkan harga jual rata-rata produk PK Perseroan meningkat sebesar 87% YoY menjadi Rp12.287/kg.
Dengan demikian, profitablitas SGRO dapat meningkat dengan margin laba kotor (gross profit margin) yang naik menjadi 32,3% pada semester I/2025 dari 20,6% pada semester I/2024.
Ke depan, lanjut Stefanus, dengan adanya peningkatan program biodiesel B40 yang telah dijalankan pada 2025, diperkirakan dapat meningkatkan permintaan CPO domestik, sehingga porsi ekspor akan berkurang.
“Hal ini diharapkan berdampak terhadap harga CPO yang akan lebih stabil dan lebih baik,” tuturnya.
Stefanus juga menuturkan seiring dengan berkurangnya dampak El-Nino yang terjadi pada semester II/2023 yang berdampak pada produksi di 2024, SGRO berharap pada 2025 dapat meningkatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sekitar 5%.
Adapun, sejumlah langkah yang akan dilakukan SGRO sampai akhir tahun ini adalah dengan terus meningkatkan produktivitas CPO melalui Best Agronomy Practices.
Hal tersebut dilakukan SGRO dengan dengan terus fokus melanjutkan program intensifikasi yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya seperti mekanisasi, water management system, dan peningkatan infrastruktur serta digitalisasi untuk meningkatkan monitoring, efektivitas produksi dan efisiensi kerja di kebun, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan.