Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Sampoerna (SGRO) Melesat Jadi Rp538 Miliar Semester I/2025

Laba bersih Sampoerna Agro (SGRO) melonjak 236% menjadi Rp538 miliar pada semester I/2025, didorong penjualan CPO yang naik 45,18% menjadi Rp3,29 triliun.
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) membukukan peningkatan kinerja sepanjang paruh pertama 2025. SGRO mencetak laba bersih sebesar Rp538,2 miliar hingga 30 Juni 2025. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan SGRO naik menjadi Rp3,29 triliun. Penjualan ini naik 45,18% dari semester I/2024 yang mencapai Rp2,26 triliun.

Penjualan ini diperoleh dari produk kelapa sawit sebesar Rp3,1 triliun. Kemudian berdasarkan pelanggannya, SGRO menjual produknya ke PT Sumber Indah Perkasa sebesar Rp679 miliar, PT SMART Tbk. (SMAR) sebesar Rp380 miliar, PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) senilai Rp362,4 miliar, dan PT Wahana Citra Abadi sebesar Rp362,3 miliar.

SGRO juga mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan sebesar Rp2,2 triliun sampai akhir Juni 2025. Beban ini meningkat 23,73% secara tahunan dari Rp1,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Meski beban pokok penjualan meningkat, SGRO masih mencetak peningkatan laba bruto. Laba bruto SGRO naik 127,88% menjadi Rp1,06 triliun di akhir semester I/2025, dari Rp467,2 miliar secara tahunan. 

Laba bersih SGRO juga melesat hingga tengah tahun ini menjadi Rp538,2 miliar, dari Rp160,1 miliar secara tahunan. Laba bersih ini naik 236% secara tahunan.

Sampai akhir semester I/2025, SGRO mencetak total aset sebesar Rp10,3 triliun, turun dari akhir Desember 2024 sebesar Rp10,7 triliun.

Sementara itu, total liabilitas SGRO juga turun menjadi Rp4,1 triliun di 30 Juni 2025, dari sebelumnya Rp4,4 triliun di 31 Desember 2024.

Total ekuitas SGRO juga mengalami penurunan dari Rp6,2 triliun di akhir tahun 2024, menjadi Rp6,1 triliun di akhir semester I/2025.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro