Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham emiten Prajogo Pangestu BREN, PTRO, hingga CUAN dibuka melesat usai dikeluarkan dari perlakuan khusus MSCI.
Melansir data RTI Infokom pukul 09.02 WIB, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dibuka menguat 16,39% ke level Rp7.100 per saham pagi ini.
Kemudian saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) menguat 12,54% ke level Rp3.590 per saham, dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 10,76% ke level Rp15.950 per saham pagi ini.
Penguatan ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak menguat 0,54% ke level Rp7.085 per saham.
Tim Riset CGS International Sekuritas menjelaskan dikeluarkannya BREN, PTRO dan CUAN dari pengecualian oleh MSCI akan menjadi katalis positif untuk IHSG.
Dalam pengumumannya, MSCI menyampaikan telah meminta masukan mengenai perlakuan terhadap efek yang terkena pengumuman Unusual Market Activity (UMA) di Indonesia, dan/atau watch list board karena kriteria 10 dalam 12 bulan terakhir.
“Namun, sejumlah pelaku pasar menyatakan bahwa penerapan mekanisme UMA dan periode peninjauan selama 12 bulan dapat dianggap terlalu membatasi,” kata MSCI, Jumat (11/7/2025)
Sebagai informasi, kriteria 10 pada papan pemantauan khusus adalah dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Dalam konteks ini, MSCI mengumumkan tidak akan lagi menerapkan perlakuan khusus terhadap efek seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) untuk index review pada Agustus mendatang.
Efek-efek ini akan dinilai sesuai dengan metodologi MSCI GIMI. MSCI juga akan memperbarui metodologi MSCI GIMI untuk mencerminkan hal ini sebagai bagian dari Index Review pada Agustus 2025.
“MSCI akan terus mengevaluasi papan peringatan serupa di pasar lain dan dapat mempertimbangkan perlakuan ini untuk papan tersebut,” ucap MSCI.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.