Bisnis.com, JAKARTA -- BPI Danantara dikabarkan bakal menarik dana awal senilai US$3 miliar dari fasilitas kredit US$10 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai investasi seperti proyek pabrik kimia dan pembiayaan bersama dengan sovereign wealth fund milik Qatar dan Tiongkok.
Mengutip Reuters, fasilitas kredit tersebut berasal dari 5 bank asing yang bakal menjadi salah satu pinjaman terbesar yang disalurkan bank swasta di Asia Tenggara setelah penarikan penuh. Fasilitas kredit itu juga merupakan pendanaan pertama sektor swasta bagi Danantara yang didirikan pada Februari 2025 lalu.
Danantara, tulis Reuters, tidak berkomentar terkait kabar itu. Dua sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut meminta tetap anonim lantaran tidak berwenang berbicara kepada media.
Baca Juga
Salah satu proyek yang akan menggunakan penarikan dana awal itu ialah pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride senilai US$800 juta milik PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), kata salah satu sumber itu.
Sebelumnya, pada awal tahun 2025, Danantara juga telah menandatangani perjanjian terpisah dengan Qatar Investment Authority dan China Investment Corporation terkait investasi bersama. Belum jelas proyek mana yang akan digarap melalui kemitraan itu.
DBS, HSBC, Natixis SA, Standard Chartered, dan United Overseas Bank (UOBH) sebelumnya diberitakan telah ditunjuk sebagai pengatur fasilitas pinjaman senilai US$10 miliar itu, kata salah satu sumber Reuters, seraya menambahkan mereka termasuk dalam 11 bank asing yang mengajukan proposal.