Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Dikabarkan Bakal Tarik Dana Awal US$3 Miliar dari Fasilitas Kredit US$10 Miliar

BPI Danantara dikabarkan bakal menarik dana awal senilai US$3 miliar dari fasilitas kredit US$10 miliar, salah satunya digunakan untuk proyek bersama TPIA.
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Logo Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Minggu (29/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- BPI Danantara dikabarkan bakal menarik dana awal senilai US$3 miliar dari fasilitas kredit US$10 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai investasi seperti proyek pabrik kimia dan pembiayaan bersama dengan sovereign wealth fund  milik Qatar dan Tiongkok.

Mengutip Reuters, fasilitas kredit tersebut berasal dari 5 bank asing yang bakal menjadi salah satu pinjaman terbesar yang disalurkan bank swasta di Asia Tenggara setelah penarikan penuh. Fasilitas kredit itu juga merupakan pendanaan pertama sektor swasta bagi Danantara yang didirikan pada Februari 2025 lalu. 

Danantara, tulis Reuters, tidak berkomentar terkait kabar itu. Dua sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut meminta tetap anonim lantaran tidak berwenang berbicara kepada media. 

Salah satu proyek yang akan menggunakan penarikan dana awal itu ialah pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride senilai US$800 juta milik PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), kata salah satu sumber itu.

Sebelumnya, pada awal tahun 2025, Danantara juga telah menandatangani perjanjian terpisah dengan Qatar Investment Authority dan China Investment Corporation terkait investasi bersama. Belum jelas proyek mana yang akan digarap melalui kemitraan itu. 

DBS, HSBC, Natixis SA, Standard Chartered, dan United Overseas Bank (UOBH) sebelumnya diberitakan telah ditunjuk sebagai pengatur fasilitas pinjaman senilai US$10 miliar itu, kata salah satu sumber Reuters, seraya menambahkan mereka termasuk dalam 11 bank asing yang mengajukan proposal. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper