Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp3,37 Triliun Didominasi Segmen Konstruksi

WIKA mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,37 triliun hingga Mei 2025 dengan segmen industri penunjang konstruksi berkontribusi sebesar 48,68%.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp3,37 triliun sampai dengan Mei 2025. Perolehan ini didominasi oleh proyek-proyek konstruksi dan sektor penunjangnya.

Corporate Secretary WIKA Ngatemin mengatakan bahwa segmen industri penunjang konstruksi berkontribusi sebesar 48,68% terhadap total nilai kontrak baru, disusul infrastruktur dan gedung 32,96%, energi dan industrial plant 10,54%, serta sektor realty dan properti 7,82%.

“WIKA terus berfokus pada perolehan kontrak-kontrak baru dan secara konsisten menjalankan langkah transformasi dan penyehatan, guna meningkatkan likuiditas dan memastikan keberlanjutan,” ucapnya kepada Bisnis, Minggu (6/7/2025).

Dari sisi pemberi kerja, Ngatemin menyampaikan bahwa kontrak baru WIKA berasal dari pihak swasta sebesar 46,15%, BUMN 30,43%, pemerintah 22,16%, dan proyek investasi sebesar 1,26%.

Beberapa proyek yang berhasil diraih WIKA antara lain Proyek Pengendalian Banjir Sistem Tenggang–Sringin Paket I Tahap I di Jawa Tengah, Rehabilitasi Irigasi di Kalimantan Tengah, dan Peningkatan Jalan Paket G KIPP di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Terkait proyek pengendalian banjir di Semarang, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan bahwa pekerjaan tersebut ditargetkan rampung pada 2027. Proyek ini disebut akan berkontribusi dalam pengurangan luas area rawan banjir hingga 2.500 hektare. 

“Ruang lingkup pekerjaan WIKA mencakup pembangunan rumah pompa tenggang baru, yang melibatkan pengadaan dan instalasi sistem pompa berkapasitas besar,” ujar Agung.

Sedikitnya terdapat dua rumah pompa, yaitu Rumah Pompa Eksisting dengan enam unit pompa berkapasitas 2.000 liter per detik, serta Rumah Pompa Baru yang dilengkapi empat unit pompa dengan kapasitas 10.000 liter per detik dan tiga unit pompa 1.000 liter per detik.

WIKA juga menggunakan teknologi axial line shaft pump, yakni jenis pompa vertikal dengan mesin di bagian atas bangunan. Teknologi ini dinilai lebih tahan terhadap air sungai dan limbah, serta memudahkan perawatan dan menekan biaya operasional. 

Perseroan sebelumnya juga pernah mengerjakan sejumlah proyek serupa, seperti Pompa Banjir Sentiong di Jakarta, pengendalian banjir Kencing Drain di Jawa Tengah, Sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, dan proyek banjir Kedunglarangan di Jawa Timur. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper