Bisnis.com, JAKARTA — PT Indofarma Tbk. (INAF) resmi mengangkat Sahat Sihombing sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Yeliandriani dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024.
Pergantian pucuk pimpinan di emiten farmasi BUMN tersebut menjadi bagian dari upaya lanjutan perseroan dalam memperkuat fundamental bisnis, sekaligus menegaskan komitmen terhadap proses restrukturisasi yang masih berjalan.
Berdasarkan hasil RUPST, perseroan memberhentikan dengan hormat Yeliandriani dari jabatan Direktur Utama dan digantikan oleh Sahat Sihombing.
Untuk diketahui, Sahat sebelumnya pernah menjabat Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, & SDM Indofarma yang dilantik pada Mei 2021. Namun, dalam RUPST tahun berikutnya, pemegang saham memberhentikannya dari posisi tersebut.
Selain itu, rapat juga memberhentikan Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen Indofarma sehubungan dengan habisnya masa jabatan, serta menunjuk kembali Didi Agus Mintadi, yang sebelumnya pelaksana tugas Komisaris Utama, sebagai Komisaris untuk periode kedua. Adapun, posisi Komisaris Utama hingga kini belum terisi.
Pimpinan rapat Didi Agus Mintadi mengatakan bahwa meskipun kinerja belum sepenuhnya pulih, perseroan telah menjalankan sejumlah langkah strategis pada 2024, termasuk efisiensi operasional dan penguatan tata kelola.
Baca Juga
Indofarma juga mencatat beberapa capaian penting sepanjang tahun lalu, seperti perpanjangan izin edar untuk 47 produk, resertifikasi lima fasilitas produksi, serta reaktivasi fasilitas steril sebagai bagian dari pemulihan bisnis.
“Ke depan, Indofarma akan terus melanjutkan agenda transformasi dan perbaikan kinerja demi menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Didi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/6/2025).
Di sisi lain, kinerja INAF terlihat masih tertekan hingga kuartal I/2025. Emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2001 ini membukukan rugi bersih Rp25,10 miliar, turun 53,45% dibandingkan rugi Rp53,94 miliar pada kuartal I/2024.
Penurunan rugi terjadi di tengah menyusutnya pendapatan bersih sebesar 15,75% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp36,76 miliar hingga akhir Maret 2025.
Penjualan segmen obat tercatat anjlok 80,88% menjadi Rp20,28 miliar. Padahal, pada kuartal I/2024, penjualan dari lini ini masih mencapai Rp106,15 miliar. Pendapatan segmen alat kesehatan juga menyusut 84,19% YoY menjadi Rp16,47 miliar.
Berikut susunan pengurus Indofarma (INAF) berdasarkan RUPST:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: (belum ditunjuk)
- Komisaris: Didi Agus Mintadi
Direksi
- Direktur Utama: Sahat Sihombing
- Direktur Operasional: Andi Prazos