Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi SMI Tawarkan Kupon 6,80%, Sasar Pembiayaan Berkelanjutan

Sarana Multi Infrastruktur akan menggunakan hasil penerbitan obligasi untuk financing ataupun refinancing kredit berkelanjutan.
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur.
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) akan menerbitkan Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025 dengan jumlah pokok obligasi keberlanjutan sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.

Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025 diterbitkan dalam tiga seri. Seri A ditawarkan dengan tenor 370 hari kalender dengan kupon 6,15%–6,50%.

Sedangkan, Seri B ditawarkan dengan tenor 3 tahun dengan kupon 6,25%–6,75%, sementara Seri C ditawarkan dengan tenor 5 tahun dengan kupon 6,25%–6,80%.

Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menjelaskan seri ini merupakan bagian dari Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi Infrastruktur dengan nilai Rp12 triliun.

"Obligasi ini telah memperoleh peringkat idAAA (Triple A) dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mencerminkan kualitas kredit yang sangat baik dan risiko gagal bayar yang sangat rendah untuk utang jangka panjang," kata Reynaldi dalam rilis resmi, Senin (23/6/2025).

Seluruh dana hasil penawaran umum tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh perseroan untuk melakukan pembiayaan (financing) atau pembiayaan ulang (refinancing) atas kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kriteria KUBL dan KUBS (Efek Bersifat Utang Keberlanjutan) yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai Sustainable Funding Framework sebagaimana mengacu kepada POJK No.18/2023.

Melalui Sustainable Funding Framework yang telah diluncurkan perseroan, Reynaldi memastikan bahwa setiap instrumen yang PT SMI tawarkan tidak hanya kompetitif secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang nyata, karena 100% dana yang berhasil dihimpun akan disalurkan ke proyek-proyek yang menghasilkan dampak lingkungan dan sosial yang dapat terukur.

Melalui penerbitan obligasi keberlanjutan dan implementasi Sustainable Funding Framework ini, dana hasil penerbitan akan disalurkan ke sektor-sektor prioritas, seperti Green Projects yang meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta bangunan berwawasan lingkungan.

Kedua adalah sektor Social Projects, yang meliputi infrastruktur kesehatan dan pendidikan, infrastruktur dasar untuk masyarakat (transportasi umum, sanitasi, sistem penyediaan air), ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok rentan.

Ketiga adalah Blue Projects yang meliputi energi terbarukan kelautan, transportasi maritim berkelanjutan, dan pelabuhan berkelanjutan.

Keempat adalah Orange Projects yang meliputi proyek atau inisiatif yang mendukung kesetaraan gender, perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan.

“Seluruh dana yang diterima menggunakan framework ini akan digunakan untuk pembiayaan dan/atau pembiayaan kembali proyek-proyek yang memenuhi syarat," pungkasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper