Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah pada level Rp16.312 per dolar AS hari ini, Rabu (18/6/2025). Mata uang rupiah ditutup melemah bersama mayoritas mata uang lain di Asia.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.04 WIB, rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,14% ke Rp16.312 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,21% ke 98,6.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di kawasan Asia ditutup melemah di hadapan dolar AS. Yen Jepang menguat 0,23%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura menguat 0,18%, dolar Taiwan melemah 0,19%, dan won Korea menguat 0,16%.
Lalu peso Filipina melemah 0,46%, rupee India melemah 0,18%, yuan China menguat 0,02%, ringgit Malaysia melemah 0,14%, dan baht Thailand melemah 0,02% di hadapan dolar AS.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen datang dari kondisi geopolitik di Timur Tengah yang kembali memanas, setelah tiga pejabat AS menyebutkan bahwa Pentagon memperkuat kehadiran militernya di kawasan dengan mengirim lebih banyak jet tempur serta memperpanjang masa penugasan pesawat tempur yang telah siaga di sana.
Ketegangan memuncak setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan agar Iran menyerah tanpa syarat, menyusul serangan Israel terhadap fasilitas nuklir di Teheran pada Jumat pekan lalu.
Kemudian, pasar menunggu kesimpulan dari pertemuan Fed, dimana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 0,5%.
Tetapi, para trader terlihat meningkatkan taruhan pada sinyal yang lebih dovish dari Fed, terutama setelah penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan dan data produksi industri pada hari Selasa mendorong kekhawatiran atas ekonomi AS yang mendingin.
“Fokus sekarang akan tertuju pada berapa banyak pemotongan suku bunga yang diproyeksikan oleh Ketua Fed Jerome Powell tahun ini,” kata Ibrahim, dalam risetnya, Rabu (18/6/2025).
Powell telah mengisyaratkan laju pemotongan suku bunga yang jauh lebih lambat pada tahun 2025 setelah memangkas suku bunga secara kumulatif sebesar 1% hingga tahun 2024.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia hari ini memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%. Sejalan dengan keputusan ini BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada level 4,75%, dan suku bunga Lending Facility tetap di level 6,25%.
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5% kurang lebih 1%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun Ibrahim memperkirakan pada perdagangan besok mata uang rupiah ditutup melemah pada rentang Rp16.310-Rp16.360 per dolar AS.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.