Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah Sentuh Rp16.312 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada level Rp16.312 pada perdagangan hari ini, Rabu (4/6/2025).
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada level Rp16.312 pada perdagangan hari ini, Rabu (4/6/2025). Rupiah melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,02% ke Rp16.312 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,12% ke 98,10.

Adapun mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi. Yen Jepang menguat 0,15%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura menguat 0,08%, dolar Taiwan menguat 0,01%, dan won Korea menguat 0,42%. 

Kemudian peso Filipina melemah 0,08%, rupee India melemah 0,24%, yuan China menguat 0,07%, ringgit Malaysia naik 0,14%, dan baht Thailand menguat 0,37%. 

Melansir Reutres, dolar AS menguat pada Selasa, meskipun investor tetap khawatir terhadap potensi kerusakan ekonomi akibat perang dagang yang dilancarkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

“Kita mengalami penurunan besar pada dolar dan hari ini dolar sedikit memantul kembali ... Saya tidak berpikir ada berita baru yang signifikan yang menunjukkan bahwa dolar benar-benar berbalik arah,” kata Marc Chandler, Chief Market Strategist Bannockburn Global Forex LLC.

Meskipun pasar saham global secara umum telah pulih dari aksi jual pada awal April yang dipicu oleh tarik-ulur ancaman tarif dari Trump, dolar AS tetap berada di bawah tekanan.

Bea masuk AS terhadap impor baja dan aluminium akan meningkat dua kali lipat menjadi 50% mulai hari Rabu, bertepatan dengan tenggat waktu yang ditetapkan pemerintahan Trump bagi negara-negara lain untuk mengajukan tawaran terbaik mereka dalam negosiasi dagang.

Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan melakukan panggilan telepon dalam waktu dekat untuk menyelesaikan perbedaan terkait perdagangan, kata Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Minggu. 

Namun, pada hari Senin, muncul penolakan dari Kementerian Perdagangan China terhadap tuduhan AS bahwa Beijing telah melanggar perjanjian dagang mereka.

“Perkembangan perdagangan tetap menjadi faktor krusial. Laporan menunjukkan bahwa China mulai memperoleh pengaruh atas AS melalui kendalinya terhadap rantai pasokan chip dan logam tanah jarang,” kata Stratgeist ING Francesco Pesole.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper