Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia menggelar pertemuan dengan jajaran pimpinan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) guna menyelaraskan arah kebijakan keuangan ke depan.
CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pertemuan itu menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja keuangan, mengidentifikasi peluang efisiensi, serta merumuskan rencana bisnis yang adaptif terhadap dinamika pasar.
“Dengan pendekatan profesional dan transparan, kami berkomitmen untuk mengelola kekayaan negara secara berkelanjutan,” ujar Rosan dikutip dari akun resmi Instagram miliknya @rosanroeslani pada Rabu (4/6/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Himbara, antara lain Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Putrama Wahju Setyawan, serta Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu.
Selain itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Agus Noorsanto dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Anggoro Eko Cahyo turut menghadiri pertemuan tersebut.
Rosan menambahkan pertemuan turut membahas kinerja operasional, strategi ekspansi, serta langkah konkret untuk memperkuat ekosistem keuangan nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa Danantara berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Rosan.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menyatakan bahwa kolaborasi ini akan membuka peluang investasi yang lebih luas.
Menurut Dony, sinergi antara Danantara Indonesia dan Himbara diharapkan dapat menjadi katalis bagi penguatan industri keuangan nasional, sekaligus mendorong inovasi dan efisiensi dalam layanan perbankan.
“Kami berkomitmen menciptakan strategi bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat,” ucapnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.