Bisnis.com, JAKARTA — Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Senin (2/6/2025) mulai dari potensi cuan para penguasa dari dividen ADRO, para pembeli emas Antam yang gigit jari, hingga rekomendasi saham UNVR.
1. Boy Thohir, TP Rachmat Cs Antre Dividen ADRO, Segini Potensi Cuannya
Konglomerat Boy Thohir, TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya tercatat turut antre dalam pembagian dividen ADRO yang diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Senin (2/6/2025).
Sebagaimana diketahui, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) merupakan salah satu emiten yang royal menebar dividen kepada pemegang sahamnya. Dalam Laporan Tahunan 2024, manajemen ADRO menyampaikan sejak 2008, perseroan telah mendistribusikan dividen sebesar US$4,2 miliar, dengan rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih rata-rata sebesar 46%.
Baca Juga
2. Isu PHK Usai Merger TikTok Shop-Tokopedia & Alarm bagi Rumor Akuisisi Grab-GOTO
Merger antara TikTok Shop dan Tokopedia memberi pelajaran penting bagi rencana atau wacana merger besar di sektor teknologi di Indonesia, termasuk Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Raksasa e-commerce milik ByteDance Ltd., TikTok Shop, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ratusan pekerjanya di Indonesia. Melansir Bloomberg, unit e-commerce ByteDance Ltd., TikTok Shop, memangkas beberapa ratus pekerja di Indonesia dalam putaran efisiensi terbarunya.
3. Para Pembeli Emas Antam yang Masih Gigit Jari Awal Juni 2025
Para pembeli emas Antam yang belum menikmati potensi cuan jual memasuki awal Juni 2025.
Pergerakan harga buyback emas Antam mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 22 April 2025. Kala itu, harga pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berdasarkan ukuran 1 gram mencapai Rp1.888.000.
4. Gerak Cepat BYD Raup Pangsa Pasar Mobil Indonesia
BYD diyakini masih akan menghadirkan tantangan bagi jenama otomotif besar di Indonesia lantaran memiliki kans untuk melanjutkan akselerasi penguatan pangsa pasar dengan kehadiran model baru dan ekspansi segmen produk.
Sejak kehadirannya pada 2024 di Indonesia, strategi jenama asal China itu dengan menghadirkan model-model anyar tampak sukses meningkatkan laju penjualan mobil listrik dan memperkuat pangsa pasar. Pada April 2025, BYD bahkan mampu melampaui penjualan beberapa jenama otomotif besar seperti Honda dan Hyundai pada.
5. Di Balik Rekomendasi Beli untuk Saham UNVR
Sejumlah sekuritas masih memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Berdasarkan data Bloomberg hingga Senin (2/6/2025), mayoritas atau sebanyak 14 dari 29 sekuritas yang mengulas saham UNVR masih memberikan rekomendasi hold. Kemudian, 10 analis menyematkan peringkat jual.