Bisnis.com, JAKARTA – Danantara Indonesia dan China Investment Corporation (CIC) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang investasi bersama di berbagai sektor di Indonesia, kawasan Asean, hingga China.
Penandatanganan MoU tersebut menandai langkah penting dalam memperdalam kerja sama investasi antara Indonesia-China, serta membangun platform jangka panjang untuk pembangunan ekonomi.
Dalam MoU tersebut, BPI Danantara dan CIC menetapkan kerangka kerja bagi potensi investasi bersama. Tujuannya, memberikan dampak pembangunan yang terukur serta hasil investasi yang optimal dengan penyesuaian risiko yang tepat.
Salah satu pilar utama dari kesepakatan tersebut adalah penjajakan bersama terhadap platform investasi China-Asean. Platform tersebut diinisiasi sebagai sebuah dana investasi yang diusulkan untuk beroperasi dengan mandat luas di berbagai sektor—manufaktur industri, barang konsumsi, kesehatan, dan teknologi—di mana kedua negara memiliki potensi besar yang dapat dimaksimalkan.
Rosan Roeslani, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, menekankan potensi transformatif dari kolaborasi tersebut.
“Kami percaya bahwa kemitraan ini lebih dari sekadar keselarasan finansial. Ini adalah komitmen bersama untuk membentuk ulang lanskap ekonomi kawasan kita,” tuturnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (27/5/2025).
Dengan lebih dari 800 BUMN dalam portofolio Danantara Indonesia, Rosan menegaskan bahwa pihaknya siap memimpin dalam mobilisasi modal strategis untuk industri hijau, ketahanan pangan, dan transformasi digital.
“Inilah cara kami membangun ekonomi masa depan Indonesia—dan memperkuat posisi kita di panggung global.”
Kolaborasi antara CIC dan Danantara Indonesia merupakan bentuk sinergi strategis dari prioritas bersama. CIC memiliki mandat untuk mengelola cadangan devisa China melalui diversifikasi investasi global.
Sementara itu, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dibentuk untuk menjalankan peran sebagai mesin jangka panjang untuk reinvestasi aset Indonesia ke dalam industri masa depan.